Mohon tunggu...
Audi Aya Zuhry
Audi Aya Zuhry Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2021 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Mahasiswi Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2021 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Permasalahan Pengajaran Sastra

22 April 2022   12:38 Diperbarui: 22 April 2022   12:42 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun apabila pengajaran sastra terlepas dari pengajaran bahasa, maka alokasi untuk pengajaran sastra tetaplah banyak. Pengajaran sastra tidak akan menghasilkan apa-apa, jika selalu mementingkan pengajaran bahasa saja. 

Pada kurikulum-kurikulum yang pernah ada pengajaran sastra bukanlah diorientasikan sebagai kebutuhan sastra itu sendiri melainkan bagi kepentingan pengajaran bahasa. Dengan kata lain pengajaran sastra dilaksanakan di sekolah untuk kepentingan keterampilan berbahasa para siswa (berbicara, membaca, menyimak, dan menulis).

Selain faktor-faktor yang sifatnya internal diatas menurut Taufiq Ismail (2003:9) hal lain juga turut memperparah kemerosotan pengajaran sastra dalam waktu hampir 60 tahun ini, yaitu akibat hidup suburnya paradigma dalam dunia pendidikan kita. Akibat adanya pandangan semacam ini, maka tidak heran jika sastra akhirnya dipandang sebelah mata dalam konteks pendidikan di negeri ini.

Pengajaran sastra mampu dijadikan sebagai awal dalam penanaman nilai-nilai moral, seperti disiplin, jujur, pengorbanan, demokrasi, cinta kasih, santun, dan lain sebagainya. Penanaman nilai moral pada pengajaran sastra juga dapat diintegrasikan dalam bentuk puisi, pantun, novel, cerpen, drama, dan lain sebagainya. 

Guru harus mampu menyeimbangkan pengajaran bahasa dan pengajaran sastra kepada peserta didik.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun