Mohon tunggu...
Rahmayu Attri Murni
Rahmayu Attri Murni Mohon Tunggu... Guru - belajar dan terus belajar

Jangan hanya memandang dari salah satu sisi, agar pandanganmu tidak tersempitkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Cinta Semusim

16 Maret 2019   10:09 Diperbarui: 16 Maret 2019   10:43 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aoi miduriryusaki.blogspot.com

Cinta semusim

Tergantung di pintu langit

Bersinar ditepa sang mentari

Berkelip dihiasi bintang -- bintang

Ku kais sisa pengobanan

Tentang usahaku yang mulai usang


Dalam bekunya lara yang tak terjamahkan

Ku berjalan menenteng sepi yang kurasakan

Cinta semusim hanya sebagai

Atribut yang melekat dipundakku

Dalam Gemerlap ku menyepi

Berjaketkan dinginnya malam

Padam tak bercahaya

Rapuh dan tak terpijakkan

Ahk...

Ku hanya lara...


Tak lagi kudengar panggilan lirih

Tak lagi kulihat pancaran sepi

Kutelah bersembunyi

Dibalik cinta semusim

Bersemedi diatas awan

Mengunci hati dan fikiran

Tak ingin sadar dengan keadaan

Karena aku telah layu

Karena aku telah lusuh

Karena aku telah beku

Dalam penantian yang kaku

Karena cinta semusim

By Attri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun