Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kemenangan Dramatis Argentina dan Pembuktian sebagai Tim Besar

27 Juni 2018   02:51 Diperbarui: 27 Juni 2018   03:23 924
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam menghadapi Nigeria akan menjadi pembuktian bagi Argentina bahwa mereka masih layak diperhitungkan sebagai calon kuat juara namun jalan mereka benar-benar menunjukkan sebuah jalan yang hancur dan tidak ada tanda juaranya sama skali. Berjuang keluar dari fase grup dengan mengharapkan hasil negara lain benar-benar tidak melambangkan kata juara melainkan hanya sebuah tim yang saling beradu dewi fortuna demi jatah 16 besar saja dan sungguh menyedihkan melihat tim seperti Argentina hancur lebur dalam pergelaran ini 

Dan tampaknya mulai mengikuti timnas Italia yang tampil buruk dalam 2 kali Piala Dunia berturut-turut, tampaknya Argentina mulai mengikutinya,kegagalan negara besar Eropa seperti Belanda dan Italia juga didukung oleh momentum buruk yang mengantarkan pada absen di ajang ini mulai dari tim oranye yang gagal ikut menyertai Piala Eropa 2 tahun silam dan juga Italia yang tampil buruk di Piala dunia 2010 dan 2014. Chile benar-benar yang paling mengejutkan, tampaknya modal juara Copa America 2 kali berturut-turut dan runner up Piala konfederasi 2017 tidak cukup mengantarkan tim ini lolos dari jegatan zona Conmebol. Artinya tidak ada yang tidak mungkin dalam Sepakbola, segala sesuatu bisa terjadi.

Apakah sang jenius Sepakbola Messi bisa bangkit dari mati surinya dan membekunya dalam ajang ini dan memikul bendera Argentina lolos babak 16 besar dan mengalahkan Nigeria dalam ajang hidup-mati ini. Kejayaan Argentina dulu kita melihat sekelas pemain seperti Maradona,Valdano,Burruchaga dan Brown yang berhasil mengalahkan Der Panzer dan membawa pulang Piala Dunia untuk kedua kalinya pada tahun 1986. 

4 Tahun berikutnya Argentina hampir saja mencetak rekor sebagai jawara Piala Dunia 2 kali berturut-turut setelah bersusah payah mencapai babak final sebelum akhirnya dikalahkan Jerman yang berhasil mempertahankan trofi itu untuk tidak kejatuh ketangan Argentina untuk kedua kali berturut-turut skaligus mempertahankan muka Sepakbola Eropa yang sungguh memalukan apabila negara Eropa digelarkannya Piala Dunia dan negara benua Amerika yang membawa pulang trofi bergengsi itu.

Kini sudah berbeda,tampaknya Argentina harus berjuang keras, apabila Messi bermain tidak semagis biasanya, disitulah 10 pemain Argentina lainnya mendukungnya dan juga mampu mencetak gol dan menghancurkan lawan-lawan, begitupula sebaliknya. Harus ada keseimbangan tersendiri demi menciptakan tim yang baik bukan bergantung pada kemampuan satu orang saja yang dikatakan sebagai jenius Sepakbola sekarang bagi Argentina yang bertugas menjadi playmaker. Intinya Albiceleste harus tetap bermain konsisten kendati sang kapten yang baru menginjak usia 31 tidak bermain bagus, istilahnya adalah saling mengisi agar tim Argentina bisa membawa pulang trofi itu untuk ketiga kalinya. Apakah Messi akan menjadi pahlawan?. 

Dari segi taktik, tampaknya Nigeria menggunakan formasi 3-5-2, dengan John Obi Mikel sebagai pengatur serangan dan juga Musa yang akan mengobrak-abrik pertahanan lawan dan dari sisi sayap ada Victor Moses, sedangkan dari sisi Argentina mereka menggunakan formasi klasik 4-4-2 dengan mengandalkan duet Messi dan Higuain sebagai pendobrak serangan sedangkan Enzo Perez dan Dimaria diandalkan sebagai penyuplai dari sisi sayap yang dimana dari sisi ini Argentina sedikit dominan dan Banega serta Mascherano mengisi pos gelandang tengah.


Menit ke 14 akhirnya La-Pulga mencetak gol dan membakar semangat Argentina, melihat Maradona duduk di stadion sebagai bentuk generasi ke generasi. Melalui umpan panjang yang luarbiasa dari Ever Banega berhasil diraih Lionel Messi dan dari samping ditendang mampu menghantam gawang Nigeria dan membuka keran gol serta harapan lolos ke babak 16 besar untuk Argentina. 

Kesalahan gagal penalti saat melawan Islandia dapat dibalas Lionel Messi skaligus mewarnai ulang tahun ke 31nya. Argentina memang sudah bermain offensif dan menguasai jalannya permainan dari 10 menit pertama jalannya pertandingan. Diawali dari kontrol dan penyelesaian yang baik berhasil mengantarkan Argentina unggul 1-0 dan La-Pulga berhasil mencatatkan namanya di papan skor serta membuka semangat kebangkitan Argentina.

Menit ke 33, throughpass Argentina hampir berbuah gol namun Dimaria dijatuhkan oleh punggawa Nigeria ketika ingin memasuki area kotak penalti, alhasil Argentina mendapat freekick namun sayang sekali tendangan Messi hanya membentur tiang samping gawang. Jalannya permainan bek Argentina bermain cukup baik dalam menahan serangan Nigeria dengan Mascherano yang mampu memenangkan beberapa duel udara dan juga bek Argentina tampak tenang dalam mengontrol permainan tim Tanggo dari sektor pertahanan, Otamendi dan Rojo yang memegang sektor tengah. 

Babak pertama diwarnai dengan terbukanya chapter baru Messi yang akhirnya berhasil mencetak gol bagi Argentina dan mimpi untuk meraih trofi itu masih terbuka asalkan mereka bisa bermain semakin baik lagi mengingat apabila mereka lolos sebagai runner up mereka akan bertemu dengan Prancis yang tampil pelan tetapi pasti. Di babak pertama Di Maria bermain baik yang mampu merepotkan pertahanan Nigeria

Umpan-umpan Lionel Messi juga bisa dikombinasikan yang baik juga oleh pemain Argentina seperti Mercado dan Enzo yang bertugas mendampingi Messi sebagai penyerang dari sisi sayap, taktik offensive dan penguasaan bola cukup baik bagi timnas Argentina, taktik gegenpress juga sangat baik sehingga mampu menahan timnas Nigeria.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun