Mohon tunggu...
Han
Han Mohon Tunggu... Penulis

Coffee addict.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

4 Habit Orang-Orang Kaya, Bisakah Orang Biasa Mengadopsinya?

25 April 2025   19:06 Diperbarui: 25 April 2025   19:50 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang kaya. (Sumber: unsplash.com/Clay Banks)

Menjadi orang kaya merupakan idaman sebagian besar orang. Karena dengan kekayaan, kita mampu melakukan banyak hal yang sulit atau bahkan mustahil dilakukan orang yang tidak kaya. Memang, ada banyak cerita orang yang tidak kaya bisa mendapatkan rezeki yang sepertinya mustahil, misalnya, naik haji karena diberangkatkan saudaranya atau atasannya, mendapatkan hadiah undian, atau uang kaget dari kreator konten. Tapi, berapa banyak orang yang beruntung seperti itu di antara miliaran manusia?

Sudah saatnya kita meninggalkan pola pikir pembeli lotere semacam itu, dan mulai meniru kebiasaan atau habit yang biasa dilakukan oleh-orang-orang kaya. Kebiasaan-kebiasaan mereka adalah salah satu faktor kuat mereka bisa meraih banyak kekayaan.

Mengutip video "Rich Habits for Regular People" dari akun Tiktok Julia Famm, berikut adalah habit dari orang-orang kaya untuk menjadi inspirasi bagi orang-orang biasa. Julia banyak bergaul dengan orang-orang dan anak-anak kaya, yang rupanya telah memberi pengaruh signifikan untuk peningkatan level keuangannya.

Apa sajakah habit orang-orang kaya yang bisa diadopsi dan diterapkan oleh orang-orang reguler?

1.They approach life like it's a game. 

Saat kita main game di hp atau komputer, kita berupaya keras agar bisa menyelesaikan satu level untuk bisa naik ke level selanjutnya. Jika belum berhasil naik level tentu kita akan gemas sendiri dan merasa bukan pemain yang bagus. Begitu juga dengan rich people. Mereka merasa hidup itu seperti main game, belum puas jika belum bisa menaklukkan suatu level dan belum naik level berikutnya. 

Pertanyaan seperti "How can I level up at what I'm doing?", adalah pertanyaan yang biasa mereka tanyakan pada diri mereka sendiri setiap saat. Bahkan pertanyaan "How can I improve myself so that I could beat the system?" juga wajar-wajar saja. Mereka sangat ambis sampai-sampai ingin mengalahkan sistem! Saat kita main game, tentu ingin menang, bukan? Tidak mungkin kita betah mandek di level yang sama, apalagi hingga bertahun-tahun lamanya!

2.They're usually always obsessed with something. 

Kata Julia, rich people memiliki sesuatu yang spesifik yang menjadi obsesi mereka. Bisa sebuah niche, hobi, atau sesuatu dalam karir mereka yang sangat mereka sukai dan tak berhenti mereka bicarakan, di mana mereka mengerahkan seluruh energi dan waktu mereka ke sana. Obsesi seperti itu menjadikan mereka fokus dan menaruh determinasi yang tinggi dan terarah pada suatu hal yang mereka yakini nilainya tersebut.

Inilah yang membedakan rich people dan regular people. Regular people cenderung tidak menyukai spesialisasi. Mereka menganggap bahwa bisa segalanya akan menaikkan nilai mereka. Padahal keyakinan seperti ini tidak akan membawa mereka kemana-mana, dan kebanyakan hal yang mereka tahu hanyalah permukaan saja. Mereka tidak akan tahu rasanya menguasai inti sebuah keahlian atau pengetahuan.

3.That they operate with extreme discretion. 

Ya, rich people adalah orang-orang yang sangat-sangat privat. Mereka tidak menyiarkan gol pribadi mereka ke seluruh dunia, atau detail mengenai apa yang tengah mereka kerjakan, proyek apa yang tengah mereka tangani. Mereka tidak akan mengunggah hal-hal semacam itu ke media sosial, atau bahkan mereka tidak punya sosial media, at all! Melakukan hal-hal receh seperti itu hanya akan membuang-buang waktu mereka.

Ketika mereka sedang melakukan sebuah proyek atau gol tertentu, mereka melakukannya untuk diri mereka sendiri, bukan untuk memberi impresi pada orang lain. Berbeda dengan kebanyakan orang reguler. Yang penting posting dulu, biar kelihatan kerja, kelihatan sedang punya proyek. Tapi endingnya, pekerjaan tidak selesai-selesai karena fokusnya untuk dilihat orang. Duh!

4.They typically don't have a lot of money lying in their checkings account.

Sampai-sampai orang lain mengira mereka benar-benar bangkrut. Padahal, sebagian besar uang mereka lari ke investasi atau aset. Dan ketika mereka dapat uang lagi, maka uang itu pun akan mereka larikan ke investasi-investasi lain. Mereka hanya menggunakan uang mereka seperlunya, tidak pernah mengonsumsi barang karena fomo, kecuali takjil, apalagi diskon dua angka kembar!

Selain demi menghindari orang ngutang yang tidak bertanggungjawab, habit mereka juga amat sangat efektif melipatgandakan jumlah kekayaan mereka. Prinsip tersebut selaras dengan konsep dalam buku Rich Dad Poor Dad, di mana sumber uang paling moncer berasal dari investasi. Inilah tahta tertinggi dunia bisnis dan finansial. Maka dari itu, jika orang-orang regular ingin menaikkan level keuangan mereka, sudah seharusnya belajar investasi mulai dari sekarang.

Penutup

Itulah empat habit orang kaya yang bisa dijadikan inspirasi bagi orang reguler. Jika kita ingin menaikkan level finansial kita, maka sudah saatnya memiliki pola pikir dan habit sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang kaya di atas. Ingatlah, saat kita bekerja keras mengumpulkan uang, sebenarnya bukan uang yang kita cari, tetapi kebebasan yang menyertai uang tersebut. Dengarkanlah nasihat Jonathan Swift ini, "A wise person should have money in their head, but not in their heart."

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun