Banyak sekali lidah-lidah tercecer di jalanan
Mulai dari lidah bertulang hingga berkarat
Mereka tidak berkata-kata seperti biasa
Hanya menjilat biar mudah mendapat jatahÂ
Sedangkan di gubuk-gubuk tua di kampung sana
Terkuak tangis tak terbendung dari mata kemelaratan
Sebentar lagi isak tangis kan terdiam
Berdiri pada nasib tak menentuÂ
Untung saja mereka melejit meninggalkan jejak
Katanya biar bersih tak dapat sindikat
Mereka terlalu bodok melongo menatap kedunguan
Sebentar lagi malaikat maut merenggut tak tersisahÂ
Banyaklah melihat dengan mata di luar wajah
Mendengar dengan telinga di luar akal sehat
Kelak tersadar hidup tak tertumpuk pada harta sendiri
Masih ada hidup yang berjuang demi hidup itu sendiriÂ
Dasar para pembebal
Mulut pelatuk gigi bercabang
Mata liar mencari peluang
Menyasar rinai derai kematianÂ
Bedebah
Sial
Pergi
Mati