Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bisik Hujan di Daun Telinga

24 Februari 2024   13:29 Diperbarui: 24 Februari 2024   13:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi Bisik Hujan di Daun Telinga karya Atanshoo-(Pawel Czerwinski on Unsplash)

Bisik Hujan di Daun Telinga

(Atanshoo)

Hujan turun, menari di atap seng,
Menyanyikan lagu pilu di kaca jendela.
Tetesnya bagai bisikan,
Menghibur jiwa yang merana.

Daun telinga basah kuyup,
Menyerap setiap kata yang diucapkan.
Suara gemericik air,
Menciptakan simfoni alam yang memukau.

Hujan turun, membasahi bumi,
Menumbuhkan bunga yang harum mewangi.
Kehidupan baru pun tercipta,
Diiringi melodi alam yang menenangkan.

Bisik hujan di daun telinga,
Menyentuh hati yang terdalam.
Memberikan kedamaian dan ketenangan,
Di tengah hiruk pikuk kehidupan.

Hujan turun, membawa berkah,
Membersihkan jiwa dan raga.
Mensucikan hati dari dosa,
Dan memberikan harapan baru di masa depan.

Duduklah di jendela,
Rasakan bisik hujan di daun telinga.
Dengarkan ceritanya,
Tentang kehidupan dan keindahan alam semesta.

Hujan turun, membawa pesan,
Bahwa hidup ini penuh dengan perjuangan.
Namun, di balik setiap rintangan,
Selalu ada harapan dan kebahagiaan.

Bisik hujan di daun telinga,
Adalah pengingat bahwa kita tidak sendirian.
Alam selalu bersama kita,
Memberikan kekuatan dan semangat untuk terus menjalani hidup.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun