Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tinggal Menunggu Hari

8 Februari 2024   20:04 Diperbarui: 8 Februari 2024   20:12 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tinggal Menunggu Hari

(Atanshoo)

Di tengah gemuruh zaman yang berlari,  
Kita terhimpun, jiwa-jiwa yang menanti.  
Pemilihan pemimpin mendatang, bak cerita fiksi,  
Menjadi nyata, dalam dekapan demokrasi.

Tinggal menunggu hari, saat pilihan di tangan,  
Di bilik suara, kita ukir harapan.  
Berdiri tegak, dengan hati yang beriman,  
Memilih pemimpin, untuk negeri tercinta ini maju dan aman.

Lautan janji berlayar di atas mimbar,  
Masing-masing calon dengan visi mereka berlabuh.  
Kita, rakyat jelata, mendengarkan, mempertimbangkan,  
Di tengah hiruk-pikuk, kita mencari suara yang tulus berlabuh.

Tinggal menunggu hari, saat masa depan dipertaruhkan,  
Pilihan di tangan kita, bukan sekedar angan.  
Pemimpin bukan hanya penguasa, tapi pengayom dan pelayan,  
Yang membawa negeri ini, ke arah lebih baik dengan perencanaan.

Di tengah keramaian kampanye, kita berdoa,  
Agar negeri ini dipimpin oleh yang terbaik, bukan sembarang pilihan.  
Tinggal menunggu hari, ketika suara kita menjadi jawaban,  
Untuk Indonesia yang lebih adil, makmur, dan penuh keamanan.

Biarkan suara hati menjadi panduan,  
Lewati kebisingan, temukan kebenaran.  
Karena di tangan kita, tergenggam masa depan bangsa,  
Di hari pemilihan, kita tunjukkan, kita bisa.

Tinggal menunggu hari, tak lama lagi tiba,  
Semoga pilihan kita, membawa Indonesia tercinta,  
Ke arah yang lebih baik, gemilang, dan bercahaya,  
Untuk kita semua, untuk generasi yang akan datang, selamanya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun