Mohon tunggu...
Atanshoo
Atanshoo Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Mahasiswa Administrasi Perkantoran. Memiliki hobby menulis, untuk menyalurkan kegelisahan terkhusus pada kategori Humaniora dan Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kudeta Kucing: Kisah Meong dalam Istana Kekuasaan

21 Januari 2024   12:00 Diperbarui: 21 Januari 2024   12:11 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rashid Hamidov on Unsplash

Puisi: "Kudeta Kucing: Kisah Meong dalam Istana Kekuasaan"

(Atanshoo)

Di istana megah di tengah kota,  
Dimana manusia berkuasa, menjalankan roda.  
Ada kisah unik yang jarang terdengar,  
Kisah kucing, Meong, dalam permainan kekuasaan yang luar biasar.

Meong, si kucing belang tiga,  
Berjalan anggun, penuh gaya.  
Dia bukan sekedar hewan peliharaan biasa,  
Tapi penguasa sejati, di koridor istana yang megah dan rupa.

Dengan langkahnya yang lembut tapi pasti,  
Dia mengintai, mengamati, dalam diam tapi berarti.  
Di balik tirai, di bawah meja,  
Meong mendengar rahasia, melihat drama kekuasaan yang terjeda.

Matanya yang tajam memandang penuh arti,  
Seolah berkata, "Aku tahu lebih dari yang kalian pikirkan, wahai manusia cerdik dan cerdiki."  
Di ruang rapat, dia duduk di kursi terhormat,  
Menyimak diskusi, dengan ekspresi yang tenang dan selalu tepat.

Ketika malam tiba, dia beraksi,  
Melakukan gerakan liciknya, strategi yang tak terprediksi.  
Dari satu kamar ke kamar lain, dia bergerak dengan senyap,  
Membisikkan pesan, merajut jaringan, dalam kegelapan yang terlampir.

Kucing ini, ah, bukan sembarang kucing,  
Dia pemain politik ulung, dengan taktik yang mengejutkan.  
Meong memanipulasi, mengatur skenario,  
Dengan cakar lembutnya, dia mengubah jalannya cerita, bukan sekedar teori belaka.

Tapi jangan salah, Meong bukan tiran,  
Dia hanya ingin yang terbaik, untuk istana dan semua penghuninya.  
Dengan cara yang misterius, dia menjaga keseimbangan,  
Membuat semua berjalan lancar, dengan cara yang elegan dan penuh perhitungan.

Dan begitulah kisah Meong, kucing istana,  
Bukan sekedar hewan peliharaan, tapi penguasa dalam bayangan.  
Di antara dinding-dinding istana yang kokoh,  
Dia menulis sejarah, dengan cara yang halus, tetapi sangat jauh dari kata biasa.

---

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun