Mohon tunggu...
Edi Abdullah
Edi Abdullah Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja Sebagai Widyaiswara Pada Lembaga Administrasi Negara RI

RIWAYAT PEKERJAAN.\r\n1. DOSEN PADA UNIVERSITAS INDONESIA TIMUR TAHUN 2008-2011.\r\n2.DOSEN PADA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR. TAHUN 2008.\r\n3. DOSEN PADA STIH COKROAMINOTO TAHUN 2009-2012.\r\n4. DOSEN PADA STMIK DIPANEGARA TAHUN 2009-2012.DENGAN NOMOR INDUK DOSEN NASIONA(.NIDN ) 09101182O1. \r\n6.BEKERJA SEBAGAI ADVOKAT PADA TAHUN 2008-2011.\r\n7. BEKERJA SEBAGAI PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DI PKP2A II LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA RI. SEJAK TAHUN 2011-SEKARANG\r\n.\r\nPENGAMAT KEBIJAKAN PUBLIK,HUKUM, POLITIK LAN MAKASSAR, WIDYAISWARA BIDAnG HUKUM LAN MAKASSAR\r\n\r\nKARYA ILMIAH ;BUKU PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA,merobek demokrasi\r\nFROM PINRANG TO MAKASSAR\r\n\r\

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Mewaspadai Godaan Integritas dalam Jabatan/kekuasaan

2 Maret 2024   08:41 Diperbarui: 2 Maret 2024   08:41 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Memulai tulisan ini, mari kita coba bersama memperhatikan pohon yang ada disekitar anda, perhatikan secara seksama pohon tersebut bagaimana angin terkadang menerpanya, tiupan angin yang lembut membuat, ranting dan tangkai pohon bergerak, daun-daunan pun berguguran membentang diatas Bumi.

Semakin tinggi sebuah pohon maka semakin kencang angin yang menerpanya, ilustrasi tersebut memberikan sebuah Refleksi aktualisasi integritas bahwa semakin tinggi sebuah jabatan maka semakin tinggi angin yang menerpanya, demikianlah pribahasa yang tepat menggambarkan bagaimana jabatan yang tinggi akan mendapatkan Godaan yang besar.

Godan-godaan tersebut merupakan Godaan yang bisa meluluhlantakkan integritas, godaan inilah yang disebut Godaan Integritas, Godaan Integritas seorang Pemimpin akan selalu ada selama jabatan masih didalam genggaman tangan, Godaan Integritas kemudian bertranformasi kedalam berbagai bentuk, dan Menurut Edi Abdullah Transformasi Godaan integritas pada dasarnya terbagi menjadi 4 bagian yakni Harta, Tahta, Cinta, Popularitas.

Sedangkan apa yang dimaksud dengan Godaan kemudian dapat ditemukan dari situs Wikipedia bahwa Godaan adalah rasa ingin untuk merasakan kesenangan jangka pendek, dan mendatangkan marabahaya dalam jangka panjang. Dalam konteks beberapa agama, godaan adalah pintu masuk menuju dosa

Sehingga Menurut Edi Abdullah Godaan Integritas Adalah, sebuah kesenangan yang dapat diperoleh dan didapatkan oleh seseorang,jika dia berniat dan melakukan sebuah perbuatan, namun perbuatan yang dilakukannya bertentangan dengan nilai moral dan nilai hukum yang ada didalam masyarakat.berikut ini adalah bentuk-bentuk dari godaan integritas;

1, Harta, 

Bentuk pertama dari godaan integritas adalah, harta, uang, emas, permata berlian yang menyilaukan akan mampu membuat mata terbelalak, kilauan uang ,berlian, emas membuat mata terbuka lebar, namun disisi lainnya kilauannya justru menutup mata hati, sehingga seseorang dapat tergoda untuk meraih uang tersebut demi menjadi kaya dan menumpuk harta kekayaan demi kehidupan, kesenangan dan kelestarian Ekonomi anak keturunan kedepannya.

Kemilau harta yang menggoda akan mendorong kepada sikap untuk mendapatkannya, dan untuk mendapatkan harta maka terbentang dua jalan yang dapat anda Pilih dan merupakan kebebasan dalam memilih namun memiliki risiko, dan dua jalan tersebut yakni jalan yang lurus dan jalan yang bengkok.

Jalan lurus adalah jalan untuk menjadi kaya  atau meraih kekayaan dengan kerja keras dan membutuhkan sebuah proses yang lama, dan percayalah tidak ada jalan instan untuk meraih kesuksesan termasuk Harta, yang ada Cuma Mie instan, jalan yang kedua adalah jalan bengkok dimana dalam meraih kekayaan ditempuh cara-cara yang instan yakni menghalalkan berbagai cara termasuk melakukan pelanggaran hukum dan menggadaikan integritas.

2. Takhta.

Bentuk berikutnya dari godaan Integritas adalah takhta, menurut situs Wikipedia Takhta atau singgasana adalah kursi duduk resmi bagi seorang penguasa untuk menjalankan fungsi seremonial maupun negara. Dalam pandangan abstrak, istilah takhta bisa merujuk kepada monarki maupun raja sendiri, dan juga digunakan dalam beberapa ungkapan seperti Kekuasaan di balik takhta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun