Mohon tunggu...
Asyifa Rowdhotul Jannah
Asyifa Rowdhotul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa

If you want, then you can.

Selanjutnya

Tutup

Love

Red String Theory: Benang Merah Antara Kamu dan Takdirmu

20 Mei 2025   21:56 Diperbarui: 20 Mei 2025   21:56 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Pernah nonton drama Cina? Kalau pernah, kamu pasti nggak asing dengan adegan dimana pemeran utama memiliki sahabat saat kecil. Namun, harus berpisah dan hilang kabar. Saat dewasa, keduanya bertemu kembali dan menjalin kisah asmara bersama. Nah! Hal semacam ini juga dikenal dengan Red String Theory, loh!

Red String Theory atau Teori Benang Merah ini cukup populer di negara Jepang dan Tiongkok.  Teori ini merupakan kepercayaan kuno yang menyatakan bahwa setiap orang terhubung dengan orang lain melalui benang merah yang tak kasat mata. Benang ini dapat kusut, merenggang, atau terbentang jauh. Namun, benang merah ini tidak akan dapat putus. 

Teori ini mengisyaratkan bahwa dua orang yang ditakdirkan bertemu akan tetap bertemu, meskipun terpisah jauh, bertengkar, atau mengalami rintangan lainnya. Jika sudah ditakdirkan untuk bertemu, maka benang merah diantara keduanya akan mempertemukan mereka. Red String Theory ini tidak hanya berkaitan dengan kisah asmara saja, tetapi juga dipercaya berkaitan dengan teman, sahabat, keluarga, dan setiap orang yang ditemui baik sengaja atau tidak.

Modern ini, Red String Theory sering dijumpai dalam film, drama, novel, dan seni lainnya yang merepresentasikan pertemuan jodoh, sahabat, dan orang-orang yang akan menjadi bagian, baik besar maupun kecil dalam hidup pemiliknya.

Kalau seseorang memilih untuk beranjak pergi dari hidupmu, mungkin benang merah diantara kalian sedang merenggang atau kusut. Biarkan dia pergi dan melanjutkan perjalanannya. Bisa jadi itu adalah bagian dari takdir diantara kalian sebelum kembali bersama lagi atau mungkin memang sudah waktunya untuk selesai diantara kamu dan dia. Percayalah, seseorang yang kamu temui dalam hidup tidak datang untuk sia-sia, akan ada makna dibaliknya. Hanya saja, mungkin belum saatnya untuk memahami apa maksud dari pertemuan kalian berdua.

Red String Theory bagi sebagian orang dapat menjadi sebuah keyakinan yang membantu mereka menerima hal-hal yang sudah dan akan terjadi dalam hidup. Mempercayai bahwa orang yang ditakdirkan untuk bertemu akan tetap bertemu sesulit apapun jalannya. Sedangkan, orang yang sudah  ditakdirkan untuk pergi dari hidupmu akan tetap pergi bagaimanapun caranya. Benang merah itu ibarat takdir yang tak kasat mata. Karenanya, apa yang sudah menjadi takdirmu tak 'kan pernah tertukar dengan takdir orang lain. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun