Mohon tunggu...
Astuti Sipanawa
Astuti Sipanawa Mohon Tunggu... Terus Berlatih

Belajar berinvestasi lewat kata dan kalimat, moga pada saatnya akan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Malamku yang Tetap Terjaga

12 Juli 2025   23:39 Diperbarui: 17 Juli 2025   22:01 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: hasil download di google.com

Malam telah lama datang,
tapi mataku masih seperti jendela yang tak mau ditutup,
pikiran berkelana ke mana-mana,
bagai layang-layang yang kehilangan ujung talinya.

Kasur sudah menyapa hangat,
bantal tak lelah memeluk pipi,
tapi hati ini...
masih ramai oleh suara-suara yang tak ingin pergi.

Tentang anak-anak, tentang hari esok,
tentang tugas yang belum rampung,
tentang mimpi-mimpi yang dulu tumbuh,
dan sekarang entah sedang tidur di mana.

Aku tak marah pada malam,
hanya ingin ia paham:
kadang yang lelah bukan tubuh,
tapi pikiran yang penuh sesak diam-diam.

Kutelan nafas dalam-dalam,
seperti ingin menyedot damai dari udara,
kututup mata pelan-pelan,
lalu kubuka lagi...
karena ternyata rindu juga bisa membuat orang sulit tidur.

Tuhan...
Jika malam ini belum Engkau izinkan aku terlelap,
maka izinkan aku diam dalam teduh-Mu,
biar tak tidur pun tak apa,
asal hatiku tetap bersandar pada-Mu

"Seorang Hamba yang Berpasrah"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun