Mohon tunggu...
Astuti Sipanawa
Astuti Sipanawa Mohon Tunggu... Terus Berlatih

Belajar berinvestasi lewat kata dan kalimat, moga pada saatnya akan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Rumah Rinduku

21 Juni 2025   12:34 Diperbarui: 21 Juni 2025   12:34 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rumah Rinduku 

Dalam tawa kau kurindu. Dalam diam kau kubayang. Dalam hening kau kunanti. Dalam sepi dan sangat sepi engkau datang.

Hadirmu hadirkan rasa. Rasa yang lama tak berwujud. Wujudmu pun samar. Hanya berupa siluet tanpa makna. Makna yang sesungguhnya ada dimana?

Waktu terlalu singkat. Singkat tanpa rasa. Berlalu bagaikan angin. Angin yang menghapus kesan. Kesan terdalam yang seharusnya ada.

Kukupas sepi dalam hampa tak terasa. Secangkir teh hangat akankah terhidang, dalam rangkaian cerita fiksi yang sulit untuk kupahami.

Hidup dan Asa biarkan tumbuh 

Salam santun 🙏🏻

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun