Mohon tunggu...
Astuti Sipanawa
Astuti Sipanawa Mohon Tunggu... Terus Berlatih

Belajar berinvestasi lewat kata dan kalimat, moga pada saatnya akan bermanfaat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pekat Yang Bisu

15 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 14 Juni 2025   18:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam sudah mengetuk dari celah jendela.

Temaram lampu yang bersinar kekuningan.

Menyambut kehadirannya sejak tadi.

Sesekali sepoi dingin menyapa.

Menegur tanpa syair yang nyata.

Ada titipan katanya.

Di balik awan yang sedikit hitam.

Senyum rembulan terasa getir.

Menyorot tepi pandang yang bungkam.

Seakan tak peduli hadirmu.

Pekat kian merapat....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun