Mohon tunggu...
Astrid Maharani
Astrid Maharani Mohon Tunggu... Dokter - belum bekerja

turu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kunang-Kunang yang Setia

21 November 2022   00:50 Diperbarui: 21 November 2022   00:50 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kunang -- Kunang Setia

Pada zaman dahulu, hiduplah seorang wanita yang sering mengembala. Dikenal sebagai Luna si pengembara yang suka memberontak. Ia selalu menebas kumpulan penjahat tanpa kenal ampun. Alasan Luna melakukan hal tersebut karena mencari seseorang untuk membalaskan dendamnya. 

Luna sakit hati karena ada penjahat yang membunuh adiknya, Elena yang merupakan keluarga satu-satunya setelah kedua orang tuanya meninggalkan mereka seorang diri. Elena dibunuh secara kejam pada saat Luna sedang bekerja dan betapa terkejutnya Luna saat mengetahui keadaan sang adik yang sudah sekarat tersebut. 

Luna hanya menemukan benda asing yang berupa pedang di tempat kejadian Elena terbunuh. Di pedang tersebut hanya ada sepucuk surat yang isi nya bertuliskan "kau tidak bisa menjaganya dengan baik." Luna yang murka bertekad akan mencari pembunuh adiknya sampai dapat bagaimanapun caranya.

Ditengah pengembaraan balas dendamnya, Luna bertemu dengan seorang prajurit yang sedang sekarat menjadi tawanan sekumpulan penjahat. 

Luna yang hendak mengabaikan sang prajurit tiba-tiba teringat keadaan prajurit yang sedang sekarat sangat mirip dengan keadaan Elena dulu. 

Kepala Luna menolak untuk menolong, tetapi hati nurani Luna meminta agar menolong prajurit yang sedang sekarat itu. Sehingga pada akhirnya Luna berhasil membunuh sekelompok penjahat yang sedang menawan sang prajurit itu. Prajurit yang telah ditolong kemudian berterima kasih kepada Luna karena sudah menolongnya dan mendadak pingsan. 

Lagi-lagi Luna tidak tega meninggalkan prajurit yang sedang sekarat itu seorang diri dan Luna memapah tubuh prajurit itu ke kudanya. 

Butuh beberapa saat sampai prajurit itu terbangun dari pingsannya. Saat dia terbangun ia melihat bahwa tubuhnya sudah dibaluti perban dan luka-lukanya sudah diobati oleh Luna. 

Kini Luna sedang tertidur lelap diseberangnya. Prajurit itu hendak berterimakasih kepada Luna namun belum sampai ia hendak menyampaikan rasa terima kasihnya, ia sudah dicegat Luna, karena Luna belum sepenuhnya percaya dengan prajurit dihadapannya. 

Prajurit yang terkejut dengan Luna yang tiba-tiba siap menyerang dia jika mendekat selangkah lagi mencoba menjelaskan bahwa ia sangat berterima kasih kepada Luna yang sudah menolong dan mengobati luka-lukanya. Setelah mengucapkan rasa terima kasihnya, prajurit itu kemudian memperkenalkan diri. Namanya Alister dan ia sedang melakukan misi hingga akhirnya tertangkap oleh sekelompok penjahat itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun