Mohon tunggu...
Astralastra
Astralastra Mohon Tunggu... Lainnya - Daur baur

Manusia merdeka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunyi

25 Juli 2022   21:08 Diperbarui: 26 Juli 2022   16:11 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Magda Ehlers/pexels.com

.

Lemari itu masih mengisahkan teka teki
Pada setiap lembar baju yang dilipat
Ibu
.
Dan dari jendela angin berbisik
Tentang suara-suara yang lahir dari rahim kekosongan
Kita seakan bisu sesaat menyimak pilu
Tak ada yang kurang dan abadi, begitu?
.
Dan dari matamu tak dapat kupadamkan cerita
Ladang diatas langit, berisi ruang yang bercahaya
Sedang dikepala ini kumasih memeluk bunyi
Yang tak kudapat kusentuh, sebentar lagi mungkin mati
.
Lekas lihatlah dunia yang mengorbit pada satu tumpu itu
Ia berisi penafsiran dan teka teki yang lalu
Yang kadang terik dan kadang banjir
Dengan permasalahan cuaca yang lahir
.
Dunia yang berisi cerita yang tak abadi
Adalah sesuatu yang akrab,bukan?
.

"Hukuman, anakku, bagi setiap orang yang tidak dapat menempatkan diri secara tepat dalam tata kehidupan. Kalau bintang dia bintang beralih, kalau hutan dia hutan larangan, kalau batu dia batu ginjal, kalau gigi dia gigi gingsul. Ah, kau bosan mendengarkan kata-kata Bundamu, Beristirahatlah, kau beristirahat, dan nikmati istirahatmu." Pramudya Ananta Toer, Bumi Manusia 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun