Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tujuh Butir dari Banyak Teman

13 April 2021   10:47 Diperbarui: 13 April 2021   11:35 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Banyak orang yang tenar terkenal tampak mempunyai pengagum, penyanjung serta pengikut, tetapi mereka tidak memberi petunjuk untuk kita agar bisa punya banyak teman. Atau mungkin benar dia tidak mempunyai teman bahkan kesepian dipuncak ketenarannya. Mungkin saja lalu ada pengamat yang menyusun teori dan seperti memberi cara kita supaya seperti tokoh itu.

Jean Paul Sartre, filosof kenamaan bilang : "If you are lonely when you're alone, you are in bad company", itu sepertinya dia mengatakan dalam nada positif kepada kita : Aku sendirianpun tidak kesepian, apalagi dalam kebersamaan. Sebab teman sejati tetap penopang disaatku sendirian meski mereka jauh dirimba mana saja, karena mereka selalu dalam pemikiranku untuk membuatku bangga dan bahagia.

Kita teringat dan boleh bertanya siapa dan berapa orang anak teman sepermainan kita. Kita boleh ingat berapa orang sahabat cilik kita disekolah. Kita boleh menghitung siapa dan berapa komplotan kita saat remaja. Kita bisa mengingat siapa siapa dan bagaimana nilai kegembiraan kita diwaktu reuni alumni. Rasanya berbeda dengan saat kita duduk dipanggung rapat besar partai, kita tahu didepan kita itu mereka adalah pendukung kita, mereka menghilang ketika arus politik berubah.

Banyak bisa dipetik celoteh bijak dari teman-teman online. Itu berupa curhat, suka dan duka, atau nasehat bijak dalam cerita keseharian kasus yang meraka hadapi. Tetapi kita boleh membaca dan lalu tersusun pemikiran bagaimana rata rata mereka itu mendapatkan teman, sebagai berikut:..

Satu : Bahasa Santun cermin jiwa santun

Cerita teman tentang anaknya : Tidak terduga anak bertanya kepada kakeknya dan terjadi dialog ini :

_ Kek mengapa kakek bicara kepada pembantu itu dengan bahasa halus (di Jawa ini).

_ Ya, mengapa tidak. Apa ruginya, apa susahnya menghargai orang dengan budi bahasa santun. Ibu kakek dulu mengajari kakek begitu. Tanya pada ibumu benar tidak.

Cerita teman itu ditutup dengan : "Sekarang pendidikan anak dalam keluarga semakin terdesak  oleh datangnya HP. Pesan tradisional itu bisa kehabisan peluang"

Bertanya mengapa teman itu bercerita dalam dialog itu,kalau hanya mau bicara soal HP, lewat Websupp dijawab, "Anakku itu sekarang sudah dewasa dan banyak temannya karena keramahannya yang santun meski sikapnya yang kritis dan hemat kata." Marilah kita baca hikmahnya.

Dua : Menghargai itu juga berbagi kesempatan/peluang

Dua teman yang biasanya aktif kemarin menulis bahwa ketika saat "jatuh" mereka kehilangan banyak teman. Tidak ada komentar. Tetapi terbayang, beberapa teman yang penuh aktivitas itu sering lupa memberi kesempatan orang lain berpendapat. Padalah seakrab manapun teman-teman itu harus diberi kesempatan aktualisasi hak dan berpendapat. Berteman harus sering bergantian diminta pendapatnya, usul atau pilihannya. Pemimpin yang baik saja perlu bisa mempercayai bawahannya dengan mendelegasikan salah satu tugas. Kita berteman bukan selalu dalam berorganisasi. Dalam bercuitan atau posting tampak gaya bahasa yang kurang menghargai atau bernada menggurui, .kurang mengundang teman.

Marilah kita sadap hikmahnya.

Tiga :  Rendah Hati bukan Kelemahan.

Dengan rendah hati menghargai juga perlu dalam pernyataan pengakuan bila mungkin didepan teman yang lain. Itu berbeda dengan memberi kesempatan yang mungkin dilakukan dengan membiarkan teman ditempatnya dan dianya pergi. Pengakuan itu bagi orang tertentu sering sulit melakukan.

Kerendahan hati sebenarnya adalah bersikap atas dasar realita dan tuntutan nyata sesuai kasusnya. Pada kasus tertentu seorang yang rendah hati bisa dihandalkan karena memang mampu atau berkompeten. Konsistensi pada prinsip memudahkan teman atau orang lain mudah memahami.

Marilah kita dalami pesannya.

Empat :  Altruis , mendahulukan orang lain secara rasional

Istilah mudah keseharian untuk itu ialah: "tidak egois". Membayangkan orang egois itu serba tidak menyenangkan. Berfikir positip  Seorang Altruis lebih banyak atau cenderung melihat lebih dahulu segala sesuatunya orang lain dari pada diri sendiri. Sifat ini tampaknya cukup melekat pada kepribadian, watak, atau perolehan dari pendidikan dini. Dan pengertian altruis itu sendiri jelas memikat mengundang teman mendekat. Teman yang egois, yang berkepentingan biasanya pun peka menangkap signal adanya mangsa. Karena itu barang siapa merasa mempunyai sifat altruis sebaiknya dilindungi dengan sikap yang rasional.

Marilah kita pahami rationya.

Lima : Murah hati ,  materi bisa dicari, peluang tidak bisa terulang

Murah hati dimaksudkan sebagai penampakan nyata dari Baik hati. Ibarat daun sirih dibalik balik beda rupa, digigit sama pedasnya. Dalam pergaulan sehari hari sifat ini : murah hati mengundang orang yang mau mendapatkan kepentingan atau kebutuhannya, sementara kebaikan hati memberi kesan dan memeluk teman setia. Kadang memang terrasa ada teman yang menjauh ketika terang-terangan kita sudah tidak bisa kirim pulsa atau mambantu bayar uang kos, itu pelajaran bahwa murah hati dalam materi mudah mengikat teman.

Seorang filosof dan musikus Jerman di Perancis bernama Albert Schweitzer (1987-1965) mengatakan : Constant kindness can accomplish much. As the sun makes ice melt, kindness causes misunderstanding, mistrust, and hostility to evaporate.

Marilah kita renungkan filosofinya.

Enam :  Cerdas, terbuka dan gembira.

Sebenarnya memang kecerdasan orang secara spontan membuat cerdik menilai situasi. Itu membuat kita orang berani terbuka dan membuat tampak bergembira. Dan seluruh kondisi itu memberi aura positip dan menarik hati orang. Sebenarnyalah wajah anak /gadis/orang yang sedang merasa dicintai akan memberi kesan cantik tampan dan mempesona.

Marilah kita cermati kecerdikan pesan-pesan ini.

Tujuh :  Sederhana, jujur, pemaaf dan juru damai

Orang boleh tidak cerdas, tetapi jangan banyak ulah, jadilah sederhana dan jujur apa adanya. Berhati sederhana akan menjadi pemaaf sebab orang itu biasanya sadar seperti dirinya semdiri tidak mau diperlakukan semena mena, dia akan sabar terhadap kekurangan orang lain.

Maka marilah berteman dalam kebersamaan yang damai, saling pengertian percaya dan menghargai. Kesejukan dan kenyamanan berteman akan memberi peluang saling belajar untuk segalanya semakin maju sejahtera lahir batin.

Tutup kata penulis ini sepaham dengan Katherine Mansfield, penulis modern dari New Zealand (+1923) yang mengatakan :"I always felt that the great high privilege releaf and comfort of friendship was that one had to explain nothing."  Senangnya bersahabat itu punya keistimewaan, kelegaan, dan kenyamanan bahwa  tidak perlu setiap kali semua harus dijelaskan lagi.(karena sudah ada saling pengertian).

Selamat Menunaikan Ibadat Puasa, untuk Saudara-saudara yang Moslem. Maaf Lahir Batin. Dan untuk semua tolong terima salam hormatku.

Ganjuran, April 13 2021. Emmanuel Astokodatu.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun