Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Pustal) Kasih Natal

23 Desember 2015   11:20 Diperbarui: 23 Desember 2015   11:20 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan dan badai memang tidak kenal kompromi
Kena hujan tertimpa badai itu sungguh tersakiti
Seluruh badan dari kepala sampai kaki bagai memikul beban
Dari derita dan dosa kemanusiaan sepanjang zaman ke zaman.

Keredaan badai keredaan hujan adalah peristiwa paradoksa
Berkisar antara dingin dan basahnya air kesejukan
tenang menggenang kedamaian jiwa
nan tengadah nantikan keselamatan.

Kasih Natal damai natal bagaikan kedamaian
Dari keredaan hujan dan badai kegalauan
Kegelisahan dosa
Yang reda dengan pertobatan.
Pertobatan pembawa peluang Rahmat
Rahmat dan Berkat untuk semua dan segenap
Ciptaan Tuhan, siapa saja apa saja yang terberkati.

Keselamatan yang datang dari sang juru selamat
Kedamaian buah pertobatan hati jiwa yang bermartabat
Pertemuan belas kasih dengan kasih setia
Kasih Natal anugerah bagi jiwa yang menyerah
Dari Nabi dan Rahmatullah menjilma di Natal ini
Dengan itu berani kusampaikan Selamat Hari Natal
Kepada kalian semua sahabat dan saudara siapapun anda
yang berbahagia pembaca salam dan berita keselamatan ini..

Ganjuran Natal 2015, em.astokodatu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun