Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. Lahir pada tanggal 08 Juli 1973. Di kota Parepare, Sulawesi Selatan Indonesia. Seorang penulis buku dan pendiri perusahaan PT. Tjorauleng Maega Berkah yang bergerak di bidang jasa angkutan transportasi truk tanki kontainer dan properti. Buku-buku yang telah diterbitkan diantaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Buku novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. Buku The Masterpiece of Love and Life. 4. Buku sajak: Bukan Syair Biasa. 5. Buku puisi: Sang Wali 6. Buku novel: From Sydney to Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bulan Sayang "Honey Moon"

4 Februari 2019   20:16 Diperbarui: 13 Februari 2019   18:02 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhirnya kami selesai menjalankan umrah dan melakukan thawaf wada sebagai thawaf perpisahan. Tiba di Jeddah kami mampir di “floating mosque” masjid terapung kota Jeddah yang terpajang indah di laut Merah.

Cinta kamipun bersemi dan mengapung lepas terbang diatas lautan yang membiru.

Ibadah menuju cintaNya, sunnah sang nabi kami jalankan sebagai bentuk amalan pahala dengan nikmat yang penuh berkah.

Sang matahari sore mengantar kami ke hotel di Jeddah, dan masuk hingga ke jendela kamar yang indah dan romantis.

Wangi harum bunga semerbak menyelimuti kamar yang bernuansa lembut penuh kasih dan sayang berwarna pastel. Kamar putih romantis dengan corak bunga yang lembut.

Sang raja sehari telah bersuci, menanti sang permaisuri yang menari di pancuran air suci. Tak kuasa sang raja meminum madu sang sari bunga. Hingga kini perlahan sang bulan terselimutkan oleh sang matahari hingga cahayanya tak tampak, yang ada kegelapan malam yang tenang.

Sang bidadari yang suci, memeluk sang jiwa bagai pertemuan pertama yang telah terpisah sejuta tahun cahaya.

Sepasang suami istri di peraduan suci, meraih cinta dan cintaNya. Bagai memasuki lembaran buku baru yang baru saja dibuka dari hijabnya.

Putih dan suci bagai mata air surgawi. Mata yang bercahaya memancarkan cahaya yang selembut rembulan semesta alam. Tubuh sang bidadari menari bak penari dari langit nan biru. Kuangkat sang kekasih ke peraduan, dan memadu cinta hingga pagi menjelang.

Cinta yang murni dari masjid untuk masjid, bagai curahan rahmat yang datang tiada terhenti.

Cinta yang berbalut air suci hingga kembali suci kembali. Bagai air hujan yang turun dari lembah ke lautan yang dalam, menyusur perlahan masuk ke setiap pori tanah, memeluk dahan, memetik sang bunga, bagai sang lebah menghirup sari bunga yang sedang berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun