Dapatkah pembaca Kompasiana membayangkan situasi ruang pemeriksaan untuk seorang calon terdakwa di KPK ?
Karena tak pernah diperiksa KPK pasti tak ada bayangan sama sekali bagaimana situasi ruangan pemeriksaan mereka tapi mungkin akan terlintas bayangan dari satu ruang pemeriksaan yang tak berjendela dengan tempat duduk kayu atau kursi lipat dengan meja kayu persegi panjang mungkin terperiksa didampingi seorang pengacara satu-satunya orang yang dikenal dan dipercayai duduk menghadapi team pemeriksa yang berwajah dingin tanpa kompromi.
Mereka yang bermental baja atau badak tentu akan mampu menghadapi situasi seperti itu tapi bagi orang yang tidak suka diperiksa seperti itu tentu akan jatuh sakit, saya sendiri cuma dicegat polisi dijalan untuk dimintai STNK atau SIM sudah merasa tak enak dan dongkol, apalagi yang diperiksa ? tentu rasanya sungguh tak enak...........
Kalau orang yang diperiksa jatuh sakit maka tentu pemeriksaan tak bisa dilanjutkan bahkan pemeriksaan akan tertunda dan butuh waktu untuk menunggu agar terperiksa yang jatuh sakit dapat pulih untuk kemudian diperiksa lagi.  Adanya penundaan akibat dari masalah kesehatan akan merugikan kedua pihak baik yang diperiksa maupun pihak pemeriksa. Untuk itu mungkin lebih baik dilakukan perubahan suasana pemeriksaan pada seseorang yang mudah jatuh sakit yaitu: tempat duduk orang yang diperiksa diganti dengan tempat duduk yang lebih nyaman, suasana ruangan dibuat sedemikian rupa sehingga nyaman untuk pemeriksa dan untuk yang diperiksa. orang yang diperiksa dipasangi alat monitor tekanan darah dan monitor jantung yang tak memakai kabel (wireless), dokter kedua belah pihak bisa menunggu diruang sebelah sambil melihat layar monitor tekanan darah dan jantung kalau ada beeeep sudah ada team kesehatan untuk siap beraksi.
Mengingat bahwa tujuan pemeriksaan adalah untuk mendapatkan informasi yang diinginkan maka kondisi ruangan yang nyaman dan monitoring kesehatan orang yang diperiksa tentu akan menjamin keamanan orang yang diperiksa dan tidak menjadi halangan atau tidak bertentangan dengan undang-undang.
mohon maaf kalau ini sudah diberlakukan.
