Evaluasi menunjukkan, program ini sukses besar. Anak-anak terlihat lebih aktif, berani bertanya, bahkan mulai terbuka dalam membicarakan arti perbedaan. Dari sisi target, kegiatan ini mencapai 95 persen keberhasilan.
Anak-anak dan warga desa juga mengapresiasi, karena lewat metode sederhana, nilai moderasi beragama bisa ditanamkan dengan cara yang fun dan nggak menggurui.
Lebih dari Sekadar Program
Bagi mahasiswa KKN, kegiatan ini bukan cuma proker wajib. Ia jadi pengalaman berharga tentang bagaimana sebuah nilai besar---seperti toleransi---bisa masuk ke hati anak-anak lewat cara yang sederhana.
"Sosialisasi ini bikin kami sadar, kalau moderasi beragama bukan teori besar yang cuma dibahas di kelas kuliah. Nyatanya, ia bisa dimulai dari hal kecil, seperti bercerita dan tertawa bareng anak-anak," pungkas Asmar.
Dari storytelling sampai nobar, program KKN di Desa Bandar Malela ini membuktikan bahwa pendidikan toleransi bisa dikemas seru. Anak-anak pun pulang bukan hanya dengan hadiah kecil, tapi juga dengan pesan besar: perbedaan itu bukan alasan untuk terpecah, melainkan alasan untuk saling merangkul.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI