Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Penyeberang Jalan di Pelican Cross Terhambat saat Pejabat Lewat

19 Desember 2018   20:27 Diperbarui: 20 Desember 2018   07:43 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kemacetan akibat lampu lalu lintas penyebrang jalan (dok asita)

Pemda DKI Jakarta telah membongkar Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) di Tosari Jalan Sudirman Jakarta yang sebelumnya sudah dilengkapi dengan lift yang ramah untuk para difabel. Sangat disayangkan pembongkaran JPO itu karena  sebagai JPO satu-satunya di Jalan Sudirman-Thamrin yang dilengkapi lift.

Awalnya Anies Bawesdan Juli 2018 lalu membongkar JPO di Jalan Thamrin  lantaran dianggap mengganggu pemandangan karena menutupi patung Selamat Datang yang merupakan salah satu ikon Ibu Kota dan memberi kemudahan kepada kaum difabel.

Kemudian sekarang pembongkaran JPO itu berlanjut di  Senayan dan Tosari.Saya  mengusulkan untuk dievaluasi kembali perluasan penyebrangan pelican cros. Karena kondisi Jakarta yang selalu macet dan cuaca panas terik dan hujan yang cepat berganti membuat penyebrang jalan kepanasan dan kehujanan. 

Pengguna mobil terganggu dengan banyaknya lampu lalu lintas untuk penyebrang jalan dan pengguna pelican cross kurang nyaman juga ketika menyebrang. Kota Jakarta yang warganya kurang disiplin berlalu lintas membuat penyebrang jalan merasa kurang aman ketika menyebrang jalan.

Penyebrang jalan kepanasan dan kehujanan (dok asita)
Penyebrang jalan kepanasan dan kehujanan (dok asita)
Ini saya alami ketika melintas dari Jembatan Semanggi sampai Bunderan Hotel Indonesia butuh waktu setengah jam karena sumber kemacetan ternyata lampu lalu lintas penyebrang jalan pelican cross di Tosari

Kekurangan pelican cross menurut saya:

  • Penyebrang jalan sering was-was menyebrang karena ada beberapa  motor tidak disiplin tetap berjalan di kala lampu merah menyala.
  • Penyebrang jalan kena hujan dan panas ketika menyebrang.
  • Pengguna mobil jalannya tersendat sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin karena lampu lalu lintas penyebrang jalan yang menimbulkan kemacetan.
  • Butuh tenaga khusus untuk petugas yang melayani penyebrang hal ini tidak efektif.
  • Ketika ada pejabat lewat, penyebrang jalan juga terganggu harus menunggu sampai 10 menit untuk bisa menyebrang karena oleh polisi, penyebrang jalan dijaga dan dilarang menyebrang sampai pejabat lewat mesku lampu merah menyala boleh menyebrang. Hal ini saya alami di Tosari ketika Jusuf Kalla lewat.Bayangkan tanpa ada peneduh, penyebrang jalan kepanasan dan juga ikut macet menunggu boleh menyebrang jalan gara-gara pejabat lewat.
  • Kota Jakarta itu kota macet dan pelanggaran lalu lintas masih tinggi serta disiplin berlalu lintas rendah sehingga, pelican cross rawan kecelakaan kalau tidak dijaga petugas.

Penyebrang jalan tanpa ada petugas ketika jam makan siang (dok asita)
Penyebrang jalan tanpa ada petugas ketika jam makan siang (dok asita)
Kelebihan:
  • Kelebihan pelican cross hanya ramah lingkungan untuk difabel padahal di JPO juga bisa dibangun sistem bangunan yang bisa dipergunakan untuk difabel.Saya usulkan jangan diperluas lagi penyebrangan jalan pelican cross cukup di sepanjang Jalan Sudirman-Thamrin saja karena sangat menambah kemacetan dan tidak cocok untuk kota yang cuacanya cepat berubah ekstrim hujan dan panas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun