Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Didemo Pakai Ember dan Panci, Roy Suryo akan Nonaktif dari Demokrat

15 September 2018   10:38 Diperbarui: 15 September 2018   11:12 543
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dengan menggunakan alat-alat rumah tangga seperti ember dan panci, sekelompok mahasiswa dan pemuda yang menamakan dirinya GNR (Garda Nasional untuk Rakyat) melakukan demo di depan DPP Partai Demokrat (Jum'at, 14/9).

Selain menggunakan alat-alat rumah tangga, para aksi unjuk rasa itu juga mengenakan topeng bergambar wajah Roy Suryo.

Aksi mereka tidak lain menuntut Partai Demokrat (PD) harus bertanggung jawab atas ulah yang dilakukan oleh Roy Suryo, sebagai Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga.

Koordinator aksi, M. Saidi di depan DPP Demokrat di Jalan Proklamasi, Jakpus, Jum'at (14/9) mengatakan Demokrat sebagai partai Roy Suryo harus bertanggung jawab atas perilaku Roy Suryo yang tidak mengembalikan barang-barang negara.

Terlihat mobil untuk mengangkut barang-barang perabot juga diparkir di lokasi unjuk rasa.

Saidi berharap Partai Demokrat memberikan tindakan tegas kepada Roy Suryo.

"Sudah semestinya Demokrat mengultimatum kader untuk mengembalikan barang-barang milik negara, ini contoh tak baik buat masyarakat, apalagi jika diaudit BPK" kata Saidi.

Sementara itu, menanggapi aksi demo tersebut, Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum DPP PD Ferdinand Hutahaean mengatakan sudah dibahas tindakan kelanjutannya di tingkat pimpinan.

"Amir Syamsuddin selaku Ketua Dewan Kehormatan DPP PD dan Sekjen sudah membahas masalah ini" kata Ferdinand.

Selanjutnya Ferdinand menjelaskan pembahasan juga akan menentukan kedudukan Roy Suryo apakah akan diberi sanksi atau tidak.

Sebagai tanggung jawab PD kepada kadernya, dalam waktu dekat Dewan Kehormatan akan mengumumkan secara resmi apa yang dilakukan kepada Roy Suryo.

Sampai sekarang Demokrat belum memastikan apakah Roy Suryo bersalah seperti apa yang ditudingkan. Selama ini Demokrat masih mempercayai mantan Menpora era SBY itu apa ada kesalahan data inventaris.

Ferdinand tidak menuding dan tidak mengamini bahwa Roy Suryo menyembunyikan barang negara. "Hingga sekarang Roy Suryo mengatakan tidak membawa barang inventaris, sehingga barang tidak ditemukan" ujarnya.

Tindakan belum diturunkan PD, akhirnya pada Jum'at sore (14/9) Roy Suryo mengambil keputusan untuk non aktif dari posisinya yang sekarang sebagai Wakil Ketua Umum di Partai Demokrat.

Dalam surat resmi pengunduran dirinya, ada 3 titik poin yang disampaikan Roy. Poin pertama mengatakan bahwa dirinya telah menunjuk Tigor sebagai kuasa hukumnya. Roy juga menegaskan masalahnya sekarang tidaklah berhubungan dengan Partai. 

"Masalah tidak berkaitan dengan Demokrat, kepada bp. SBY sebagai Ketua Umum, saya memohon untuk non aktif sementara dari jabatan yang sekarang, sampai urusan tuntas" ujar Roy.

Yang ketiga, Roy tetap bakal melaksanakan tugas-tugasnya selaku anggota komisi 1 DPR RI fraksi Demokrat. Ia juga tetap bakal melaksanakan tugas dari pak SBY dan Agus Harimurti Yudhoyono selaku Komandan Kogasma.

"Untuk menjalankan politik memenangkan pilpres dan pileg, dalam hal ini memenangkan PD" katanya.

Dalam Surat Pernyataan yang dikirim ke Pimpinan Demokrat itu, Roy memberikan tanda tangannya dan ditempeli meterai Rp 6.000.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun