Angin senja yang menemuiku kala itu
Di bangku stasiun aku menunggu
Mendongengkan kenangan tentangmu
Sisa-sisa kisah kita berhamburan seperti hujan yang menderas
Hari ini, angin menyajikan ingatan purba akanmu
Senja turut bermuram durja melihatku sendirian
Hujan tidak mau tinggal diam
Ia terlihat sesegukan meratapi kesedihanku
Mereka merayakan duka yang sedang kunikmati
Aku tidak lagi bisa menghirup udara dengan lega
Sesak yang berisi aroma tubuhmu kurasa begitu menghimpit dada
Stasiun semakin gaduh
Namun, tidak segaduh isi kepalaku yang mencatat semua kalimat azimat darimu
Sepucuk surat masih tergenggam erat
Berulang kali kubaca dengan debar yang begitu riuh
Sementara pikiranku melayang seolah menemuimu
Kak, aku masih menunggu
Langit gelap mendatangiku
Mengingatkan bahwa malam sudah beranjak renta
Aku masih duduk di bangku stasiun
Aku masih menunggumu, Kak
Bogor, 11 April 2025
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI