Pengakuan Kinerja Berdasarkan Kualitas Pembelajaran
 Sekolah dan dinas pendidikan harus mulai meninjau ulang indikator penilaian guru. Apresiasi tak hanya diberikan pada guru yang menyelesaikan administrasi, tapi juga pada mereka yang berhasil menciptakan pembelajaran bermakna, membangun karakter siswa, dan membawa dampak sosial.
Menghilangkan Kultur "Tak Enak Menuntut Hak"
 Sudah waktunya kita berhenti menganggap guru yang menuntut hak sebagai "tidak ikhlas". Justru dengan memperjuangkan hak, mereka menunjukkan bahwa profesi ini penting dan pantas diperjuangkan. Kultur menekan ini harus diubah menjadi kultur mendukung.
Pendidikan untuk Guru: Bukan Sekadar Sertifikasi, Tapi Pemberdayaan
 Pelatihan guru harus difokuskan pada peningkatan kapasitas nyata, bukan hanya syarat administratif. Beri mereka ruang bereksperimen, berinovasi, dan dihargai atas kerja-kerja kreatif yang mereka lakukan di kelas.
Ubah Narasi Besar Pendidikan
 Kita harus mulai memproduksi narasi-narasi baru yang manusiawi. Bahwa guru adalah profesi penting yang perlu didukung secara struktural dan emosional. Bahwa mengajar itu pekerjaan mulia, tapi juga pekerjaan profesional. Bahwa panggilan jiwa tak boleh dijadikan alasan untuk mengabaikan keadilan.
Jika kita ingin pendidikan menjadi kendaraan kemajuan bangsa, maka perbaikilah nasib mereka yang menjadi pengemudinya. Jangan biarkan guru terus-menerus menjadi korban dari sistem yang menghias penderitaan mereka dengan puisi-puisi kosong dan seremoni tahunan.
Mereka tidak butuh disanjung. Mereka butuh diakui. Dengan nyata. Dengan layak. Dan dengan adil.