Mohon tunggu...
Asghar Prajak
Asghar Prajak Mohon Tunggu... Jurnalis - Menulis adalah sisa lain dari aku

Nama yang digunakan adalah nama pena

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nafsu Masa Lalu

16 Juni 2019   01:04 Diperbarui: 16 Juni 2019   01:06 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar merdeka.com

Hilang naluri sajak romansaku
Selepas nafsu berlalu dengan sunyi meronamu.
Yang tersisah hanyalah kenangan desuh gairah tak bernada waktu itu.

Ingatkah kamu?
Waktu kita melapas pakaian serasa melepas beban.
Waktu kita bermain lidah serasa menanggalkan gundah.
Waktu kita bergairah serasa hilang masalah.
Waktu kita bersimpah suar kita lupa dunia luar.
Dan diantara sudut waktu, kita bersama pasrah mengikuti naluri hingga langit kelabu.

Bejat geliat tanpa sekat itu pernah membawa kita berjumpa dosa yang amat dilaknat.
Namun dengan dalih cinta, dosa itu dientahkan seakan lupa ada hari kiamat.
Bertaubat, lalu dengan manja kita ulang lagi sampai lumat.

Hingga itu menjadi biasa, propaganda cerita laknat mereka yang pisah ditinggali kehampaan virginia menempa mentalmu pula untuk berpisah tanpa air mata.
Kau berjalan kearah gelap meninggalkan ku sendiri tersandra dalam cinta.

Nafsu dan hasrat seketika hilang saat air mani keluar, lemas dan tertidur pulas. Seperti itukah cinta mu?
Pernah berada dipuncak rasa, hampa dalam kehilangan, sejengkal waktu tanpa kita adalah musuh, dan kini; setelah kau bersenggama lebih bebas dengan dunia luar. Kau lupa pulang dan tertidur pulas.

Asghar Prajak
Akhir Mei 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun