Jakob mengajak kita untuk
"mengharmoniskan budaya 'dalam' dan budaya 'luar' untuk kelangsungan hidup bersama."
Dalam kerja naratif, budaya "dalam" adalah niat, dan budaya "luar" adalah kata. Paradoks kejujuran adalah seni mengolah keduanya agar tidak saling meniadakan, tapi saling menguatkan. Kita tidak bisa memaksakan kejujuran literal jika itu merusak keutuhan batin. Tapi kita juga tidak bisa terus bersembunyi. Maka kita menari di antara keduanya, mencari ritme yang tidak memaksa, tapi juga tidak menghindar.
Paradoks bukanlah jalan pintas, tapi jalan panjang yang penuh kesadaran. Ia menuntut kita untuk jujur tentang ketidakmampuan kita sendiri, tentang batas-batas yang tidak bisa kita lewati. Dan dalam kerja editorial yang penuh luka dan harapan, saya belajar bahwa kejujuran yang berbohong bukanlah pengkhianatan, tapi bentuk kasih yang paling dalam.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI