Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kepribadian Harimau: Psikologi Waspada dan Strategi Teritorial dalam Relasi Pasca Luka

7 Juli 2025   05:02 Diperbarui: 7 Juli 2025   05:02 633
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Pada permukaan, kasih sayang seringkali diidentikkan dengan kelembutan, pelukan hangat, atau kalimat manis yang dilontarkan tanpa pikir panjang. Namun bagi pribadi Harimau, kasih sayang tidak ditampilkan dengan manisnya kelopak mawar, melainkan dijaga seperti wilayah yang rapuh namun dijaga oleh taring dan cakar. Harimau mencintai dengan cara yang sulit dibaca: pelan, penuh kehati-hatian, dan tidak pernah sepenuhnya dilepaskan dari kendali.

Harimau bisa menyayangi seseorang secara mendalam, bahkan melindungi dan berkorban dalam diam, tetapi cinta itu tidak pernah dibiarkan liar tanpa batas. Bagi Harimau, kasih sayang yang dilepas sembarangan seperti membuka pintu kandang kepada makhluk yang belum tentu jinak.

1. Keamanan Sebagai Wujud Cinta

Yang pertama perlu dipahami: Harimau mengekspresikan kasih sayangnya lewat perlindungan, bukan pujian. Ia bisa mengamati dari jauh, memperhatikan apakah seseorang masih aman, bahagia, dan tidak terancam---tanpa harus ikut masuk ke dalam kehidupannya secara langsung.

Jika seseorang pernah menjadi bagian penting dalam hidup Harimau, rasa sayang itu tidak serta-merta hilang. Namun ia akan memagari rasa itu dengan pengingat luka, dan akan menjauh bukan karena benci, tapi karena ia tak ingin mencintai tanpa hormat yang setara.

2. Tidak Suka Diuji, Tidak Mau Dipaksa

Kasih sayang Harimau bukan bahan eksperimen. Ia tidak bermain dalam drama cinta penuh tarik-ulur. Sekali seseorang menguji batasnya secara sembrono, Harimau tidak langsung menerkam---ia mundur, mencatat, dan tidak lupa.

Harimau tidak menuntut untuk dimengerti setiap saat, tapi ia akan sangat peka pada satu hal: niat.

Begitu niat seseorang terlihat manipulatif, menyakiti demi kontrol, atau mempermainkan kepercayaannya, maka seluruh lapisan kasih yang tadinya hangat akan diselimuti oleh kabut diam dan keasingan yang tidak bisa ditembus dengan permintaan maaf singkat.

3. Ketika Sayang Harus Dipendam

Banyak Harimau menjalani hidup dengan cinta yang tak diungkapkan. Mereka pernah menyayangi seseorang yang tak siap mencintai dengan kedalaman dan batas seperti miliknya. Dalam banyak kasus, Harimau tidak melampiaskan patah hatinya dengan kemarahan---melainkan dengan membangun benteng internal yang lebih kuat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun