Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

MIKIR: Metode Baru Menemukan Makna dan Peran Hidup dalam Pekerjaan dan Pendidikan

20 April 2025   13:06 Diperbarui: 20 April 2025   13:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Kontribusi: Mewariskan seni strategi dan filosofi hidup harmonis.

Interkoneksi: Hidup seirama dengan alam dan keharmonisan batin (mirip zen).

3. Viktor Frankl: Logoterapi di Tengah Neraka Holocaust

Psikiater Austria Viktor Frankl ditahan di kamp konsentrasi Nazi dan kehilangan hampir seluruh keluarganya. Dalam penderitaan yang ekstrem, ia menyaksikan bagaimana orang-orang bisa tetap bertahan jika mereka memiliki makna yang lebih besar daripada rasa sakit.

Dari pengalaman itu, ia mengembangkan Logoterapi, sebuah pendekatan psikoterapi berbasis pencarian makna, yang menjadi alternatif humanistik dari psikoanalisis Freudian. Bukunya Man's Search for Meaning menjadi warisan abadi dari kebijaksanaan eksistensial.

Relevansi dengan MIKIR:

Misi: Membantu manusia menemukan makna dalam penderitaan.

Kontribusi: Mengubah trauma kolektif menjadi terapi kemanusiaan.

Resonansi: Hidupnya menjadi pesan bahwa manusia tetap punya kebebasan untuk memilih sikap dalam kondisi apa pun.

4. Pelajaran dari Budaya Jepang: Ikigai, Wabi-Sabi, dan Kaizen

Selain individu, budaya juga bisa menjadi guru pencarian makna. Jepang menyumbang beberapa konsep mendalam:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun