Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

MIKIR: Metode Baru Menemukan Makna dan Peran Hidup dalam Pekerjaan dan Pendidikan

20 April 2025   13:06 Diperbarui: 20 April 2025   13:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

Siapa yang paling bisa saya bantu dengan apa yang saya miliki?

Apakah pekerjaan atau aktivitas saya mencerminkan nilai dan misi saya?

Makna hidup tidak lengkap tanpa kontribusi yang nyata. Bukan hanya dalam skala besar, tapi juga dalam tindakan-tindakan kecil yang konsisten dan terhubung dengan nilai-nilai pribadi. Konsep ini paralel dengan gagasan ikigai dalam budaya Jepang: perpaduan antara apa yang kita cintai, kuasai, dibutuhkan dunia, dan dapat menghidupi kita.

Ilustrasi: Abraham Lincoln menemukan bahwa misinya sebagai pemersatu bangsa hanya bisa diwujudkan lewat peran politik yang penuh pertaruhan, meskipun berkali-kali gagal. Kontribusi yang bermakna sering kali harus dibayar dengan ketekunan dan keberanian.

4. Interkoneksi -- Menyadari Keterhubungan Ekologis dan Spiritual

Pertanyaan Kunci:

Bagaimana hidup saya memengaruhi makhluk lain dan lingkungan?

Apakah saya merasa sebagai bagian dari sesuatu yang lebih besar?

Apakah saya hidup dengan kesadaran ekologis dan spiritual?

Manusia bukan entitas terpisah dari semesta, melainkan simpul dalam jejaring kehidupan. Pemahaman tentang keterhubungan ini bukan hanya ekologis, tapi juga spiritual, membuka pintu pada rasa syukur, empati, dan tanggung jawab.

Ilustrasi: Para petani Zen Jepang dan suku-suku adat hidup dengan kesadaran bahwa mereka tak hanya bekerja untuk makan, tapi menjaga harmoni tanah, air, dan langit. Dalam Islam, konsep tashkhir dan amanah mengajarkan bahwa manusia diberi kekuasaan justru untuk melindungi, bukan mengeksploitasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun