Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kartel atau Destruksi Kreatif

1 Februari 2022   07:48 Diperbarui: 1 Februari 2022   07:52 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

VARIAN BARU VIRUS COVID: STRATEGI DESTRUKSI KREATIF  ATAU PERLUASAN KARTEL VAKSIN.

Ketika suatu bisnis sudah sangat menguntungkan, apalagi produknya gampang ditiru, maka monopoli tidak dapat dipertahankan lebih lama. Oligopoli bahkan Free Market Mechanism akan bekerja. Ini diawali dengan munculnya ke pasar sejumlah produk serupa, sampai akhirnya pasar colaps karena pasar banjir produk serupa. Pada titik itu orang-orang akan semakin tercerahkan, produk tersebut ditinggalkan dan produk alternatif yang sedari awal merupakan paradigma antitesis akan semakin kuat.

Hal tersebut di atas salah satunya pernah terjadi pada raksasa IBM, NOKIA, DAN BLACKBERRY. Saat itu pasar personal komputer dan hape sudah sangat sesak dengan banyak sekali produk. Akibatnya konsumen jadi kesulitan melakukan perbandingan dan menemukan perbedaan.

Untuk mencegah hal itu terjadi ada dua solusi yang mungkin. Pertama, dibuat mekanisme yang menghambat terjadinya mekanisme pasar persaingan sempurna. Ini bisa ditempuh dengan memberikan batasan yang ketat bagi sebuah produk baru masuk ke pasar dan bisa juga dengan membangun kartel antar sesama produsen ataupun memperluas kartel yang sudah ada. Kedua, dengan mengambil suatu langkah creative destruction di mana produk dan pasar secara kreatif dihancurkan.

Kejadian itu mirip sekali dengan apa yang terjadi sekarang pada pandemi covid. Saat ini varian baru virus covid terus saja bermunculan secara cepat. Sehingga semakin kita ragu, apakah benar virus covid bermutasi secara alami. Apalagi sekarang thnologi rekayasa genetika sudah sangat maju terutama setelah adanya teknologi CRISPR, ORGONOCATALIST, DAN PCR.

Kini orang tahu bahwa merekayasa mutasi virus bila hanya sekedar menambah jumlah spike adalah pekerjaan "sederhana". Varian baru virus covid semakin banyak bermunculan, dan proses kemunculannya sangat cepat. Kecepatan mutasinya sangat luar biasa, bahkan sulit ditandingi oleh virus dalam kondisi alami. Bahkan Virus Flu Spanyol yang konon sangat ganas itu sulit bermutasi.

Hasil akhir yang mungkin dari banjir varian virus covid 19 ini adalah kedokteran modern dan vaksin akan ditinggalkan. Kenapa ini yang terjadi?

Kepercayaan masyarakat terhadap kedokteran modern semakin berkurang akibat semakin meluasnya persepsi masyarakat bahwa kedokteran modern bukan saja tidak mampu mengatasi pandemi covid, tapi tidak melakukan cukup upaya kuratif terhadap penderita covid. Bahkan diagnosis terhadap covid sepenuhnya dilakukan oleh alat, tanpa ada diagnosis hasil observasi klinis dokter.

Sementara mutasi virus covid secara langsung berhubungan dengan kelangsungan bisnis vaksin. Nyata sekali vaksin yang diharapkan akan mengakhiri pandemi, tidak dapat memberikan perlindungan yang memadai dan malah menguras kemampuan finansial pribadi dan negara. Alih-alih pandemi berakhir, ketidakpastian status kesehatan masyarakat meningkat, serta kerusakan ekonomi dan sosial semakin meluas.

Semakin banyak virus, selain membuat vaksinasi perlu semakin rutin dilakukan, juga membuat harga vaksin semakin mahal. Virus yang spesifik, membutuhkan vaksin yang spesifik, sedangkan untuk menghasilkan vaksin yang spesifik perlu biaya R&D yang tidak semakin murah.

Jika kepercayaan publik terhadap kedokteran modern dan vaksin terus terkikis sungguh ini akhir yang berbahaya. Maka sebelum itu terjadi, sejumlah orang sadar bahwa suatu langkah kartel harus diambil untuk mengatur produksi mutasi virus dan menjaga pasokan vaksin. Jika itupun tidak bisa direalisasi, maka sebuah langkah creative destruction harus diambil. Yakni pandemi covid ini harus diakhiri secara kreatif dan bermartabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun