Mohon tunggu...
Arza
Arza Mohon Tunggu... Wiraswasta - semangARTza

"Menulis merangsang pemikiran, jadi saat Anda tidak bisa memikirkan sesuatu untuk ditulis, tetaplah mencoba untuk menulis".

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bangkit dan Berjuang

26 Oktober 2022   07:34 Diperbarui: 26 Oktober 2022   07:38 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai,
Hidup masih sama ya?
Masih stuck dipenjara ini...
Kamu sudah keluar dari penjara yang satu, ternyata masih ada penjara yang lain...

Kamu sudah mencoba tersenyum dan bersyukur, tapi kenyataan ini masih nyata
Dia belum menjadi mimpi buruk yang berlalu...
Kamu masih dalam kekecewaan, kamu masih menyalahkan dirimu sendiri...
Semua pilihan yang kamu ambil, karena kamu kurang berani, kamu merasa mengambil keputusan yang salah...
Kamu merasa apapun keputusan yang kamu ambil, selalu salah.

Kamu menjadi takut dan ingin selalu bersembunyi, entah dari kenyataan, atau dari kebenaran Kamu bersembunyi dalam kebohongan, hingga kamu tidak mengenal dirimu sendiri...

Kamu berharap seseorang dapat menyelamatkanmu
Tapi sejak kecil tidak ada yang memberi tahu, di dunia ini tidak ada manusia yang tulus
Kamu tidak tahu bahwa tidak ada yang gratis di dunia ini
Kemudian kamu termakan harapan palsu...
Dan kamu, terjerat dalam penjara itu dan semakin menderita..
Kamu tidak bisa, tidur nyenyak, bernafas dengan
lega..

Yang bisa kamu lakukan hanya menangis hingga terlelap, dan menyalahkan dirimu lagi dan lagi...
Kamu tersakiti lagi dan lagi, namun masih berharap untuk bahagia..

Kamu berandai-andai kamu bisa bahagia di masa depan..
Dengan harapan itu, kamu tetap melangkah tanpa arah..
Teruslah berjalan, teruslah berjalan di atas pecahan kaca,
Berlarilah agar rasa sakit ini terlupakan
Berharaplah terus,
Hingga nantinya kamu mencapai garis finish dan tersenyum
Beri Jeda, Beri Waktu untuk Istirahat Kamu Juga Butuh Ketenangan...

Maka Beristirahatlah saat sudah mencapai garis tersebut.


Jakarta, 26 Oktober 2022

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun