1220 - Diawali kemarahan besar karena intensi untuk berdamai dengan Islam ditolak, maka Genghis Khan mulai menghancurkan kota-kota Islam di wilayah Persia, Irak, dan Suriah.
1222 - Khwarezmian hancur total, serangan Genghis Khan membunuh lebih dari 2 juta orang di masa tersebut dalam waktu yang singkat
1225 - Genghis Khan yang mundur dan tidak terus masuk menyerang jantung ibukota Islam meninggal, kepemimpinan dilanjutkan Ogedei Khan putranya.
1237 - Ogedei mengarahkan pasukan invasi melintasi gunung Ural ke arah Eropa. Masuk ke Rusia, Hungaria, dan Jerman.
1241 - Kerajaan-kerajaan Eropa dicekam rasa takut terhadap Mongol, dan mulai menjalankan misi diplomatik untuk meluluhkan hati bangsa Mongol. Ogedei meninggalkan Eropa, pasukan kembali ke Mongol, dan tidak lama kemudian Ogedei pun meninggal. Kepemimpinan dilanjutkan oleh Hulagu Khan.
1255 - Terjadi banyak pernikahan antara keturunan Genghis dengan perempuan Nasrani, salah seorang Kristen Nestorian perlahan naik menduduki posisi lebih tinggi di Kerajaan Mongol.
Masih dalam suasana perang Salib, ketika saat itu Jerusalem berada dalam kekuasaan Islam sejak Saladdin. Hulagu setuju untuk melebarkan lagi sayap Mongol ke wilayah Abassiyah.
Hulagu yang bersamanya penasehat Kristen dan Buddha, mendapat pandangan untuk menghancurkan politik Islam sehancur-hancurnya dan mulai memobilisasi tentara yang sangat besar dibantu kerajaan Armenia yang Nasrani dan sisa-sisa dari tentara perang Salib Eropa. Lebih dari 100 ribu tentara bergerak bersama.
Kondisi Islam sebaliknya saat itu dalam kondisi lemah, Dinasti  Ayyubiah Saladin sudah dihancurkan oleh pasukan elitnya sendiri yang disebut Mamluk. Mamluk mendirikan kerajaan sendiri di Mesir.
Sementara Abassiyah sedang berkonflik dengan sekte Hassasin.
1256 - Persia dan benteng Alamut Hassasin dihancurkan Hulagu