Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kisah Anak Kucing

29 Agustus 2022   10:05 Diperbarui: 29 Agustus 2022   10:08 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seekor anak kucing bergelut

Memamerkan taring giginya

Dan dua giginya ompong

Menggigit kerasnya hidup

Anak kucing riang berlari

Menghantam bumi

Menggesek dinding

Mengacau besi

Biarpun kukunya rontok

Meninggalkan bekas sebagai prasasti

Jiwanya tiada pudar menggerutu

Menghasut agar meloncat dan memburu

Anak kucing tidak memerlukan induknya

Anak kucing hanya perlu dunia

Bermodal perut kempis dan muka masam

Dirinya siap melawan dunia

Meninggalkan segenap kemewahan diri

Mencari makan walau dengan mengais

Perut lapar bisa dihutangi

Berisi sedikit lalu habis karena riba

Anak kucing tidak peduli

Dia menatap dan berburu




Ditulis di Pekanbaru pada 8 Agustus 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun