Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Keanehan Kucing Beranak

26 Maret 2024   07:08 Diperbarui: 26 Maret 2024   07:10 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sudah sejak lama di rumahku selalu didatangi kucing silih berganti, dan umumnya kucing yang datang betina seringnya malah sudah hamil. Karena itu maka aku sudah sering pula melihat tingkah laku kucing yang akan beranak atau istilah Jawanya kucing yang mau "nai".

Sebenarnya aku tidak tahu kucing itu milik siapa, tetapi karena saat kami makan mendekat ya otomatis kami beri makan. Kebiasaan memberi makan ini yang mungkin membuat si kucing betah, atau krasan tinggal di rumah.

Rumah kami memang sangat dekat dengan pasar, sehingga istri setiap harinya pergi ke pasar tinggal melangkah menyeberangi jalan saja sudah sampai ke pasar ibaratnya, untuk membeli bahan - bahan  keperluan dapur salah satunya ikan lele tidak ketinggalan.

Pembelian ikan lele 1 kg ini dilakukan minimal 2 hari sekali. Karena rutinitas pembelian ikan lele inilah suatu saat dikomentari oleh penjualnya, wah rupanya di keluarga ibu senang makan dengan lauk ikan lele ya?

Bukan untuk lauk makan kami sekeluarga mbak, tetapi untuk memberi makan kucing yang ikut di tempat kami, jawab istri.

Wah ibu ini aneh kucing diberi makan dengan ikan lele, sedangkan orang belum tentu setiap harinya makan dengan lauk ikan lele, komentarnya.

Semula memang memberi makan kucing dengan mencampur nasi dengan ikan lele rebus, suatu saat ikan lele di pasar kosong dibelikan jenis ikan yang lain, ee kok ya tidak mau memakannya.

Lama-lama untuk memudahkan pemberian makan kucing lalu disediakan makanan kucing yang siap saji berbentuk pelet, jadi tinggal memberikan pada saat kucing akan makan.

Karena sudah terbiasa memberi makan kucing yang datang, maka sudah terbiasa pula manakala tiba saatnya musim kucing kawin, ramainya suara kucing bersahutan setengah mati.

Malam hari suara meong, meong, meong selalu terdengar bersahutan dengan pejantannya, itupun sambil kejar -- kejaran. Sampai -- sampai istri atau aku bangun ditengah malam, sekedar akan mengusir kucing yang bersuara keras dekat kamar tidur.

Pernah juga terjadi berkali -- kali, plafon di atas tempat tidur yang terbuat dari triplek jatuh ke tempat tidur. Itupun kami masih bisa mengatakan untung, mengapa? Untungnya triplek bukan asbes, dan debu -- debu yang menumpuk di atasnya tidak tepat menjatuhi kami yang sedang tidur di situ.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun