Mohon tunggu...
Andreas Doweng Bolo
Andreas Doweng Bolo Mohon Tunggu... Dosen - fides et ratio

Biodata: Nama: Andreas Doweng Bolo Pekerjaan: Dosen

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Artikel Utama

Pater Kondrad dan Sebuah Jalan ke Ruang Hidup Michel Foucault

9 Februari 2023   20:41 Diperbarui: 12 Maret 2023   17:12 793
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan di Kampung halaman yang pasti selalu tersimpan baik dalam sanubari. (Foto: Dok. Pribadi)

Sedangkan Pater Donatus menekuni filsafat Timur, salah satu karya besarnya yaitu menerjemahkan buku John M. Koller kedalam Bahasa Indonesia dengan judul "Filsafat Asia" (2010).

karya Pater Kondrad yang terbit di tahun 2023. (Foto: Dok. Pribadi)
karya Pater Kondrad yang terbit di tahun 2023. (Foto: Dok. Pribadi)

Karya terjemahan Pater Donatus. (Foto: Dok. Pribadi)
Karya terjemahan Pater Donatus. (Foto: Dok. Pribadi)

Kembali ke Pater Kondrad, kajiannya tentang Michel Foucault ini bukan hal baru bagi Pater Kondrad karena filsuf Perancis ini menjadi riset doktoral di Boston 1994. 

Riset doktoral yg dipertahankan di Boston dengan judul "Michel Foucault: Parrhesia and the Question of Ethics". Sebenarnya sekembalinya dari USA, beliau telah menerbitkan satu buku berjudul Michel Foucault Parrhesia dan Persoalan Mengenai Etika (1997).

Pater Kondrad  merupakan guru besar pertama PTS di wilayah Nusra (NTT dan NTB). Beliau dikukuhkan menjadi guru besar filsafat, 5 September 2009 di STFK Ledalero yang dihadiri juga oleh Gubernur NTT kala itu Drs. Frans Lebu Raya.

Dalam pidato pengukuhannya sebagai guru besar berjudul "Filsafat dan Pembentukan Jati Diri: Suatu Hiburan dan Pembelaan Filsafat" dia berujar bahwa filsafat adalah ilmu yang mempelajari tentang kebijaksanaan namun dia memberi catatan bahwa seorang filsuf hanya dapat mencintai sebuah kebijaksanaan dan tidak memilikinya. 

Seperti Foucault sang filsuf yang dikaji dan direfleksikannya, Pater Kondrad dalam terbitannya pun sepertinya tak ingin menghiasi terbitan (bukunya) dengan berbagai gelar mentereng itu. 

Dalam empat terbitan ia misalnya tak membubuhi gelar profesor di depan namanya, tidak pula di riwayat penulis di akhir buku. 

Barangkali ini seperti Foucault yang juga tak ingin orang membaca (membeli) buku karena nama besar atau gelar akademis seseorang, tetapi karena orang itu ingin masuk mencernanya dalam rangka "The Government of Self and Others" yang juga menjadi judul tulisan Pater Kondrad di tahun 2023 ini.

Pater Kondrad mengakui bahwa konteks hidup Foucault dan konteks hidup kita terutama di Indonesia tentu berbeda. Namun, ini tidak berarti bahwa tak ada relevansi apapun corak berpikir Foucault ini bagi Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun