Tempat ini dibangun demi air mata. Air mata dari segala wajah
Yang berkabung karena sengketa musim yang purba.
Paviliunnya adalah boneka-boneka lilin
Yang berjejer di sepanjang bangku tua.
Dinding-dinding retak oleh rayap kelaparan
Karena terlalu lama dibiarkan diam.
Dan hanya air mata yang mendapat doa dan perhatian orang-orang.
Tempat ini dibangun demi air mata. Air mata yang berkembang biak
Dari hari ke hari.
Kau ingin menghias ruangan seperti taman bunga,
Dan wangi mawar di tiap kamarnya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!