Mohon tunggu...
Fauziyah Kurniawati
Fauziyah Kurniawati Mohon Tunggu... Penulis - A Genuine Dreamer

Struggling Learner / Random Writer / Poem Addict

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Plaza Air Mata

21 Mei 2021   11:03 Diperbarui: 21 Mei 2021   11:11 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/842102830325913232/

Tempat ini dibangun demi air mata. Air mata dari segala wajah

Yang berkabung karena sengketa musim yang purba.

Paviliunnya adalah boneka-boneka lilin

Yang berjejer di sepanjang bangku tua.

Dinding-dinding retak oleh rayap kelaparan

Karena terlalu lama dibiarkan diam.

Dan hanya air mata yang mendapat doa dan perhatian orang-orang.

Tempat ini dibangun demi air mata. Air mata yang berkembang biak

Dari hari ke hari.

Kau ingin menghias ruangan seperti taman bunga,

Dan wangi mawar di tiap kamarnya.

Halaman depan amat sepi.

Hanya ada gugur daun, tanah lapuk, dan sesuatu yang menunggu kita.

-setapak jalan pulang menuju rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun