Mohon tunggu...
Muhammad Azry Zulfiqar
Muhammad Azry Zulfiqar Mohon Tunggu... Ilustrator - Independent Writer

Coffee, Fee, Fee muhammadazry34@gmail.com Blog: https://horotero.wordpress.com/ Bekerja dan mencuri waktu berselingkuh dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kesempurnaan si Perfeksionisme, Baik atau Buruk?

13 Januari 2021   11:35 Diperbarui: 13 Januari 2021   12:35 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perfeksionisme merupakan istilah dari psikologi yang merupakan sifat atau kepribadian yang didefinisikan usaha seseorang untuk sempurna tanpa cacat dan menerapkan standar yang tinggi serta disertai dengan evaluasi, koreksi yang sangat kritis serta sangat sensitif terhadap  kritik, evaluasi dan koreksi orang lain. 

Sifat ini ditandai dengan rasa tidak pernah puas dan selalu memonitor apapun yang orang lain telah kerjakan. Dengan kata lain, Si pemilik sifat ini ingin hasil kerjanya lebih baik terus menerus daripada hasil orang lain.

Dalam bekerja, berkarya ataupun produktif memerlukan hasil yang sempurna dan tidak bisa dilepaskan dari sisi hasil yang memuaskan. Seorang yang memiliki kepribadian atau sifat perfeksionis pasti peka terhadap hal ini. Ditambah lagi Mereka juga memperhatikan faktor diluar dirinya seperti orang lain di sekitarnya ataupun yang sedang berkompetisi dengannya.

Seorang perfeksionis bertumpu kepada dua hal yaitu proses dan hasilnya ditambah lagi dengan standar tinggi. Berbeda dengan orang kebanyakan yang cenderung mengutamakan hasil dan berusaha sekedarnya. 

Namun, yang lebih super lagi adalah dimana sang perfeksionis menjalani proses tersebut. Sehingga lahirlah istilah yang terbagi dalam sifat perfeksionis yang bernama Perfeksionis maladaptif. Definisi perfeksionis maladaftif yakni perfeksionis yang cenderung sangat berlebihan dan tidak baik. 

Seseorang yang mengalami perfeksionis maladaptif ini akan sangat sibuk dan terpaku memikirkan cacat atau kesalahan yang dilakukan dari hasil sebelumnya. Bahkan hal yang lebih parahnya lagi adalah Mereka akan merasakan ketakutan besar jika Mereka melakukan kesalahan. 

Mereka juga sangat memikirkan orang lain serta seakan menjadi harapan-harapan yang harus dipenuhi dan tentunya sempurna. Kemudian selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang satu kompetensi serta merasa tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri dilengkapi dengan mempertanyakan dirinya sendiri tentang benar atau tidaknya usaha Mereka.

Tidak hanya masalah pekerjaan, bahkan sebenarnya perfeksionis maladaptif juga mempengaruhi kesehatan. Mengapa? karena sifat ini akan menimbulkan reaksi yang berlebihan seperti serangan stres bahkan jika sudah parah akan berujung depresi. 

Contoh kasusnya jika ada seorang yang memiliki sifat ini dan Ia sangat takut tidak bisa memenuhi ekspektasi orang lain yang sudah menaruh harapan pada dirinya maka apa yang terjadi? ditambah lagi bayang-bayang prestasi terdahulu yang saat ini harus dituntut lebih baik. Apalagi ditambah rasa takut gagal dan tidak bisa mencapai titik kesempurnaan.

Lalu apa yang terjadi berikutnya juga? banyak peristiwa terdekat yang terkait dengan perfeksionisme maladaptif ini seperti masalah kesehatan mental, perasaan tidak bahagia karena tekanan, merasa usahanya belum maksimal dan berujung banyak pikiran, gangguan makan yang terjadi karena stress, insomnia atau kesulitan tidur dan gangguan obsesif kompulsif. 

Ini bukan hanya kabar angin, bayangkan saja jika menjadi seorang yang perfeksionis dan gagal memenuhi target lalu apakah yang terjadi? paragraf ini mungkin bisa menjadi cerminannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun