relasi timpang: di mana satu pihak merasa harus selalu "membetulkan", dan pihak lain kehilangan ruang menjadi dirinya sendiri.
Perfeksionisme bukan semangat jadi terbaik, tapi rasa takut terlihat gagal. Ia diam yang membungkam potensi dan membunuh keberanian bicara.
Dalam kehidupan akademik, banyak mahasiswa yang memiliki standar tinggi dalam pencapaian akademiknya. Mereka berusaha keras untuk mendapatkan nilai se
Apakah tuntutan menjadi sempurna justru membuat Anda cemas dan lelah secara emosional? Artikel ini mengulas bagaimana perfeksionisme yang tampak sebag
Perfeksionisme dapat menyebabkan kecemasan. Artikel ini membahas dampaknya dan cara menjaga keseimbangan mental.
Dunia tidak butuh lebih banyak orang yang selalu benar. Dunia butuh lebih banyak orang yang berani salah—dan tetap melangkah.
Energimu sering habis tanpa sebab? Mungkin ada 7 kebiasaan harian yang diam-diam menyedot tenagamu. Waspadai pencuri senyap ini sebelum terlambat!
Gen Z bukan tidak bisa interview, mereka hanya terlalu sering menuntut diri untuk terlihat siap 100 persen.
#PsychologySays: Individu dengan sifat perfeksionis maladaptif cenderung cemas dan depresif, apakah benar?Pernah ga sih sobat Kompasiana berinteraksi
Penelitian dan data menunjukkan bahwa dengan pendekatan yang tepat, seseorang yang perfeksionis dapat mencapai efektivitas kerja yang lebih tinggi
Masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih.
Alih-alih mengejar kesempurnaan yang tidak mungkin, mungkin kita bisa mulai dengan menerima diri kita apa adanya.
Perfeksionisme sering dianggap sebagai dorongan positif untuk mencapai kesempurnaan, namun, memiliki dampak yang cukup signifikan pada kehidupan
Keinginan untuk sempurna dalam segala hal karena adanya sifat perfeksionisme dalam diri seseorang dapat menyababkan adanya depresi.
Perfeksionisme menjadi alasan bagi pria untuk menunda pernikahan. Seberapa besar pengaruhnya ?
Jika sifat perfeksionisme sangat lekat dan tidak bisa dijauhkan dari diri sendiri, salah satu caranya adalah rangkul atas ketidaksempurnaan.
Dalam bukunya "Dear Writer, Are You In Writer's Block?", Becca Syme mendalami topik ini dengan menyajikan berbagai aspek terkait writer's block
Kita harus menjadi diri sendiri. Setelah itu, melakukan apa yang benar-benar diperlukan. Agar, kita dapat memiliki apa yang kita inginkan.
Interaksi antara perfeksionisme dan fungsionalisme mencerminkan dualitas dalam banyak aspek kehidupan kita.
Mahasiswa perlu menyadari bahwa mereka sudah cukup dan berharga apa adanya. Menerima diri sendiri dengan segala kelebihan dan kekurangan.