Pada beberapa hari ini, berbagai platform berita di negeri kami didominasi dengan pemberitaan mengenai maskapai kebanggan kami yang (lagi lagi) mengalami kerugian, ada kata 'lagi lagi' dalam kurung yang berarti hal ini bukan seperti hal yang terulang tapi rasanya seperti sudah menjadi kebiasaan serta juga pembiaran.
Berbagai usaha seperti beberapa kali suntikan dana serta berbagai proses restrukturisasi telah menjadi bagian dari perjalanan masakapai ini, tapi entah kenapa maskapai lagi lagi merugi.
Berbagai pertanyaan seperti mengapa bisa merugi, apa kesalahannya serta sudahkah teridentifikasi dan dilakukan pembenahan dan lainnya pun seperti angin yang walau berganti musim (tim manajemen) tetap akan menghampiri kembali.
Terakhir ini kerugian maskapai menurut beberapa sumber berita mencapai hingga 2,3 triliun jika menggunakan kurs mata uang negara kami.
Dalam sebuah platform media sosial, sebuah media berita memposting seorang sosok yang dahulu mengklaim ditawari untuk memimpin maskapai ini dikala beliau masih mengurusi perusahaan transportasi berbasis rel di negeri kami.
Postingan ini setidaknya membuka pertanyaan, apa syarat menjadi tim manajemen maskapai kebangaan nasional ini, apakah utamanya memiliki kedekatan dengan pemimpin negeri atau karena memiliki jam terbang yang tinggi terutama pada pengelolaan sebuah maskapai ?.
Maskapai yang terus sakit ini memang secara mayoritas sahamnya dimiliki oleh negara kami yang kemudian dikelola di bawah sebuah Departemen (setara Kementerian) yang juga mengelola Perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki oleh negara, oleh karenanya tidaklah mustahil jika ada seseorang yang memiliki kedekatan ataupun relasi dengan pihak 'di atas' bisa ditempatkan (baca: titipan) menjadi anggota tim manajemen perusahaan yang saham mayoritasnya dimiliki oleh negara.
Postingan tadi setidaknya juga membuat penulis berandai andai, bagaimana jika ada tawaran menghampiri penulis ?
Tidak memerlukan waktu lama untuk menjawabnya, tapi bukan untuk menjawab tawaran tersebut melainkan mengajukan beberapa persyaratan, apa saja persyaratan tersebut ?.
Maskapai harus lepas dari naungan departemen pemerintah yang artinya juga bahwa saham mayoritas tidak lagi dikuasai oleh negara, apa alasan dari persayaratan ini ?.