Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Momentum Blended Learning di PTM Terbatas, Bagaimana Implementasinya?

19 Agustus 2021   13:14 Diperbarui: 20 Agustus 2021   05:34 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar| Sumber: AkshayaPatra on pixabay.com

Penerapan dalam bahasa Indonesia bisa menggali informasi lingkungan dalam bentuk karangan. Siswa melakukan pembelajaran sesuai konteksnya dan dituangkan ke dalam karangan berbentuk narasi, argumentasi, persuasi, eksposisi, maupun deskripsi. Hasilnya unggah ke media sosial atau blog. Diskusikan di forum kelas, tentu teknik kombinasi yang mendasari model blended learning ini lebih bermakna dalam pembelajaran. 

Proses pembelajaran bisa dengan pemberian tugas terstruktur secara berkelompok dan atau tematik. Penyajian hasil olah data akan lebih menarik dan menyenangkan dengan memanfaatkan teknologi. Diskusikan dan presentasikan di depan kelas/forum untuk menggali lebih dalam pengetahuan, sikap, dan keterampilan siswa secara utuh.

Peran guru dalam model pembelajaran blended learning sebagai fasilitator, evaluator, dan motivator. Biarkan proses pembelajaran mengalir jika masih dalam koridor konstruksi dan tujuan pembelajaran. 

Dorong hasil pencapaian belajar untuk diunggah ke media sosial baik dalam bentuk video maupun karya tulis dalam blog. Tentu akan lebih bermakna, menarik, dan bermanfaat. Terpenting, jangan meragukan kemampuan siswa mengeksplorasi dan mengeksploitasi teknologi yang semakin canggih dan menarik.

Ketiga, Dukungan Sarana.

Sekolah di zaman digital wajib menjadikan "Ruang Kelas" sebagai "Kelas Multimedia". Akses internet yang mumpuni, ketersediaan gadget, adanya papan digital atau setidaknya proyektor, dukungan jaringan listrik dan seperangkat audio untuk pembelajaran mutlak ada.

Sarana di atas mendukung tujuan pembelajaran yang semakin kompleks dinamikanya. Bisa dibayangkan kalau kelas melompong tanpa sarana di atas, apa kata dunia?...

Kepala Sekolah visioner, kreatif, inovatif, dan melek IT sebagai pimpinan memegang peran penting. Jika lambat mengikuti arus zaman, maka pimpinan di atas Kepala Sekolah dapat memberikan arahan dan dorongan "lebih kencang". 

Keempat, Pengaturan Kelas Berbasis Aktivitas Siswa.

Coba perhatikan pengaturan tempat duduk konvensional. Tempat duduk konvensional berpengaruh terhadap kenyamanan siswa dalam pembelajaran. Siswa kurang fokus dan nyaman dalam melakukan aktivitas belajar.

Cobalah mengatur dan menata tempat duduk yang lebih memberikan rasa nyaman kepada siswa. Desain tempat duduk bentuk huruf U dan V akan lebih mengarah pada proses pembelajaran berbasis aktivitas siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun