Mohon tunggu...
Fahri Sabililhaq
Fahri Sabililhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Manusia Pemula

Halo! Aku seorang manusia pemula yang mencoba menuliskan rasa, opini, sampai keresahannya disini. Aku seorang manusia pemula tengah mencoba mengabadikan dirinya dengan tulisannya. Semoga bermanfaat ces!

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Ramadhan: Momentum Revolusi Diri

30 Maret 2024   13:33 Diperbarui: 30 Maret 2024   16:54 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: fahridesign

Ramadhan adalah Momentum Revolusi Diri

Tak terasa Ramadhan tinggal menghitung hari. Tak terasa ia akan kembali pergi dan belum tentu kita dapat menemuinya kembali.

Ramadhan menjadi bulan suci yang begitu dimuliakan oleh Tuhan seluruh alam dan seisi bumi. Di dalamnya begitu banyak keberkahan dan kebaikan yang dilipatgandakan. Disinilah manusia dilatih untuk jadi lebih tangguh, disinilah manusia diberi kesempatan untuk membersihkan dirinya dari dosa-dosa yang melekat-pekat dalam diri setiap insan.

Setan-setan terbelenggu saat Ramadhan, kesempatan manusia semakin terbuka lebar menunaikan kebaikan dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.

Ramadhan adalah momentum yang tepat untuk revolusi diri. Menciptakan perubahan fundamental dalam diri untuk jadi lebih baik, memperbaiki apa-apa yang belum baik, meluruskan apa-apa yang masih berkelok, meninggalkan apa-apa yang perlu ditinggalkan, mendekatkan pada apa-apa yang semestinya dekat, juga meningkatkan berbagai kebaikan yang tengah diusahakan.

Dengan revolusi diri, kita akan jadi lebih sadar diri bahwa kita betul-betul tak berdaya tanpa-Nya. Kita pun sadar, bahwa diri ini ternyata jauh dari kata 'baik' apalagi 'berhasil' dalam berperan sebagai manusia. Renungilah kembali hari-hari yang telah lalu, tangisilah penyesalan-penyesalan itu, sadarilah sebelum terlambat.

Jika sekelas Ramadhan tak mampu mengubah kita jadi lebih baik, mau sampai kapan kita berbenah?

Kurang baik apa Allah sama kita? Ketika kita lupa dengan-Nya tapi Dia tak pernah melupakan kita, ketika kita bermaksiat justru bersamaan dengan itu kita masih diberi nikmat. Hanya Dialah yang sejatinya (harusnya selalu) kita prioritaskan. Satu-satunya. Tak ada yang boleh menggantikan posisinya di hati sanubari seorang makhluk.

Dunia dan seisinya jelas ada atas kehendak-Nya. Dijadikan dunia sebagai tempat sementara lagi fana bagi makhluk-makhluk ciptaannya. Dijadikan ruang pengujian sebelum datang kematian. Bukankah kita semua akan mati dan terganti?

Berhenti mengagungkan kefanaan, berhenti mengistemawakan sesuatu yang jelas-jelas akan hilang. Mulailah untuk mempersiapkan fase keabadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun