Mohon tunggu...
ARIF ROHMAN SALEH
ARIF ROHMAN SALEH Mohon Tunggu... Guru - SSM

Menyenangi Kata Kesepian dan Gaduh

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Momentum Blended Learning di PTM Terbatas, Bagaimana Implementasinya?

19 Agustus 2021   13:14 Diperbarui: 20 Agustus 2021   05:34 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar| Sumber: AkshayaPatra on pixabay.com

Dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Mendikbudristek berharap dalam melaksanakan PTM Terbatas, panduan di atas dapat disesuaikan dan dikembangkan berdasarkan kondisi sekolah pada daerah masing-masing.

"Kami harap panduan ini dapat dipelajari dengan seksama dan diterapkan sebaik mungkin demi kebaikan kita semua dan tentu saja saya juga tidak akan berhenti mengingatkan betapa pentingnya kolaborasi semua pihak dalam pelaksanaan PTM terbatas," tutur Mendikbudristek.

Melalui SKB Empat Menteri yang dirilis tanggal 30 Maret 2021, pemerintah telah menetapkan bahwa pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil, atau kantor Kemenag mewajibkan satuan pendidikan yang para guru dan tenaga pendidiknya sudah divaksinasi secara lengkap untuk segera menyediakan layanan PTM Terbatas.

Sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, maka pemerintah daerah melalui dinas pendidikan melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak yang berkepentingan untuk mempersiapkan pelaksanaan PTM Terbatas.

Persiapan PTM Terbatas di tingkat satuan pendidikan mempersyaratkan di antaranya: semua guru dan tenaga pendidik sudah divaksinasi secara lengkap (diupayakan juga peserta didik), hasil analisis dan evaluasi Satgas Covid-19 mengizinkan untuk menyelenggarakan PTM Terbatas, sekolah wajib melaksanakan dan menyediakan sarana protokol kesehatan, ada surat izin orang tua, dan tunduk pada ketentuan yang berlaku. 

Potensi dan Kebermanfaatan Blended Learning

Salah satu pergeseran nilai penyelenggaraan pendidikan selama pandemi Covid-19 adalah terselenggaranya pendidikan jarak jauh. Program BDR mempersyaratkan pembelajaran berbasis internet dengan memanfaatkan sumber daya teknologi yang berkembang pesat.

Secanggih apapun penerapan teknologi pembelajaran, masih ada celah kekurangan layanan pembelajaran. Keluhan, kendala, dan saran perlunya mengkombinasikan teknik daring, luring, dan PTM melahirkan model pembelajaran blended learning.

Sejalan dengan kebermanfaatan model pembelajaran blended learning, PTM Terbatas adalah panggung awal untuk menerapkan pembelajaran yang lebih bermakna, dalam arti pembelajaran yang mengedepankan aktivitas siswa.

Jumlah siswa yang hanya 50% di ruang kelas atau ruang belajar alternatif lainnya sangat menunjang penerapan model pembelajaran blended learning. Guru sebagai sutradara harus mampu membuat rancangan model pembelajaran blended learning yang mengawinkan model pembelajaran tatap muka langsung dengan berbantu media teknologi informasi dan komunikasi.

Upaya Memaksimalkan Blended Learning di PTM Terbatas

Sekali lagi, guru sebagai sutradara dalam pembelajaran memegang peran kunci keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Penerapan model pembelajaran blended learning juga sangat bergantung pada rancangan dan penerapan pembelajaran yang disusun guru.

Berikut hal-hal penting yang harus diperhatikan semua pihak dalam penerapan model pembelajaran blended learning:

Pertama, Kompetensi Guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun