Mohon tunggu...
Arnold Adoe
Arnold Adoe Mohon Tunggu... Lainnya - Tukang Kayu Setengah Hati

Menikmati Bola, Politik dan Sesekali Wisata

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Soal PSBB dan Lockdown, Jokowi Lebih Taktis dari Presiden Turki, Erdogan

9 April 2020   13:43 Diperbarui: 9 April 2020   13:49 3730
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan (kanan) dan Presiden Indonesia Joko Widodo menggelar jumpa pers besama, usai pembicaraan di Ankara, Turki, Kamis (6/7/2017).Foto : (ANADOLU) - Kompas.com

Alih-alih mengambil keputusan lockdown, yang akan hampir total membatasi segala aktivitas, Jokowi  lebih memilih menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Alasannya pun sama seperti Erdogan. Jokowi menyebut lockdown tak menjadi pilihan karena akan mengganggu perekonomian.

" Lockdown itu apa sih? Orang enggak boleh keluar rumah, transportasi harus semua berhenti, baik itu bus, kendaraan pribadi, sepeda mobil, kereta api, pesawat berhenti semuanya. Kegiatan-kegiatan kantor semua dihentikan. Kan kita tidak mengambil jalan yang itu," kata Jokowi, Rabu (1/4/2020).

"Kita ingin tetap aktivitas ekonomi ada, tapi masyarakat kita semua harus jaga jarak aman, social distancing, physical distancing itu yang paling penting," tutur Jokowi.

Baca Juga : Akhirnya Vietnam Nol Kasus Baru dan Nol Kematian, Indonesia Kapan?

Akan tetapi, meski serupa namun Jokowi dapat dikatakan lebih taktis. 

Erdogan membuat pembatasan sama di semua wilayah Turki, namun Jokowi membuat PSBB yang membuat status wilayah bisa berbeda sesuai kebutuhan.

Dalam konteks ini,  jika Erdogan mau, Erdogan dapat membuat kebijakan "semi lockdown" di wilayah yang memang mengalami tingkat penyebaran yang lebih tinggi, misalnya di Istanbul.

Hal ini sebenarnya sudah diusulkan Wali Kota Istanbul, Ekrem Imamoglu. Imamoglu mengatakan bahwa jika Erdogan tidak mau melakukan lockdown di seluruh Turki dengan jumlah penduduk 16 juta, maka Erdogan bisa melakukan pembatasan yang lebih ketat per wilayah, misalnya di Istanbul.

Menurut Immoglu, ini akan sangat efektif, karena jumlah penduduk Istanbul yang mencapai 2,5 juta sudah mencegah penularan dari sekitar 15 persen populasi. ""Jika pemerintah tidak melakukannya (lockdown) untuk Turki secara keseluruhan, lockdown  dapat diumumkan untuk Istanbul."

Entah mempunyai UU yang bisa membuat PSBB dilakukan, namun pembatasan wilayah dengan lebih ketat sesuai dengan kriteria, perlu dipikirkan oleh Erdogan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun