Kabarnya maladministrasi mungkin saja terjadi karena dalam standarnya, harus ada pengajuan izin, lalu diantar instansi pengajuan ke Dinas Kehutanan (Dinas Pertamanan dan Hutan Kota) sebagai  pemegang hak untuk keluarkan Rekomtek, nanti dinas kehutanan yang mengeluarkan rekomtek.
Ironisnya, tahap-tahap ini tidak dilakukan, apalagi keberadaan 191 pohon tersebut itu juga belum tahu keberadaannya.
***
Apa yang ada di pikiran Anies kali ini? Anies tentu tidak akan habis pikir bahwa ini akan serumit ini, apalagi ini menyita pikiran Anies karena terjadi secara beruntun.
Secara politik, publik bisa menilai bahwa secara organisasi, Anies dan Pemda DKI Jakarta tidak tampil secara meyakinkan menjalankan roda pemerintahan, terkhususnya tentang rekomendasi-rekomendasi yang berkaitan dengan kegiatan yang akan dijalankan.
Persoalan kecacatan rekomendasi baik di Monas , Formula E maupun di TIM menunjukan bahwa Anies belum mampu menunjukan profile dirinya dengan tepat, seperti di janji-janjinya di masa kampanye.
Lihat saja soal revitalisasi TIM, Anies dianggap tidak melakukan diskusi dengan tuntas dengan para seniman, padahal Anies amat memuja peran atau partisipasi masyarakat di balik kebijakan yang akan dibuatnya,
Soal penebangan pohon juga menampakan demikian. Anies yang amat menginginkan naturalisasi sungai dijalankan agar membuat ruang terbuka hijau di pelataran sungai tidak terganggu, bahkan ikut mengijinkan penebangan ratusan pohon di titik sentral Jakarta.
Inilah persoalan sesungguhnya. Anies perlahan-lahan mulai tak mampu menjalankan apa yang dibicarakannya, bahkan terlihat memasang standar ganda di keputusan-keputusannya.
Jika memang hal ini yang terjadi, Anies akan kesulitan untuk menjelaskan kepada publik alasan di balik keputusan tersebut. Â Mungkin karena itulah Anies memilih untuk tidak berbicara atau mengeluarkan pernyataan di depan umum. Cari selamat mungkin? atau mencari materi yagn tepat untuk menjelaskan beberapa persoalan ini.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI