Mahfud seperti hendak mengatakan bahwa pihak Jokowi jangan terlalu terusik dengan ekspresi euforia merasa diri  menang dan menjadi Presiden, jika hal itu  masih dalam kaidah yang wajar. Selama, kedua pihak sepakat bahwa perhitungan KPU adalah hasil yang resmi dan harus ditunggu, maka tidak ada yang perlu dikuatirkan sebenarnya.
Sedangkan bagi kubu Prabowo, Mahfud hendak mengatakan bahwa berpestalah jika yakin terpilih sebagai Presiden, namun tetap hormati konstitusi, keputusan resmi masih harus ditunggu.
Gaya komunikasi Mahfud termasuk langka di dunia perpolitikan kita saat ini, sekarang ini kita dipenuhi oleh politikus yang emosional dan terlihat jelas berpihak.
Sedangkan gaya komunikasi politik Mahfud MD terkesan dan sering terlihat sangat cair, apa adanya, dan terbuka dengan selera humor yang berbobot.
Artikulasi komunikasi yang dibangun juga tertata dengan rapi, logika argumentasi yang kokoh yang mudah dimengerti menjadi instrument dalam setiap komunikasinya.
Terakhir dan paling penting adalah ciri khas Gus Dur yang mengalir deras ke cara pikir Mahfud. Bagi Mahfud, kepetingan dan keutuhan bangsa di atas segala-galanya. Kita masih ingat saat tidak terpilih sebagai Cawapres Jokowi pada Agustus 2018 lalu, Mahfud mengatakan demikian pada media.
"Kita harus lebih mengutamakan keselamatan negara ini daripada sekadar nama Mahfud, nama Ma'ruf Amin atau nama lain," ujar Mahfud. Â
Kita patut mengharapkan dan membutuhkan lebih banyak cara berkomunikasi politik yang cerdas seperti ini dari para politikus kita dalam situasi seperti ini.
Sumber BeritaÂ
1. Detik.com, mahfud-md-deklarasi-sebagai-presiden-berdasar-hitungan-sendiri-boleh-saja