Di menit ke-73, tanpa diduga lompatan striker Jepang yang bermain di Werder Breman Yuya Osako sambil menanduk bola berhasil merobek gawang David Ospina. Jepang unggul 2-1 atas Kolombia.
Tak mau kalah, Kolombia yang telah memasukan James Rodriguez yang sebenarnya kurang fit berusaha mencari gol penyeimbang dengan menyerang. Gelombang serangan Kolombia tak menemui hasilnya, apalagi Maya Yoshida dan Yuto Nagatomo tampil sigap memimpin lini belakang Jepang.
Jepang sudah terlanjur menguasai pertandingan dengan strategi bola pendek dari kaki ke kaki. Bahkan Yuya Osako terus melakukan pergerakan berbahaya sebelum diganti oleh senironya Shinji Okazaki. Meski sudah unggul, Jepang tak bermain pragmatis.
Hingga peluit panjang dibunyikan, skor keunggulan Jepang 2-1 tetap bertahan. James Rodriguez dan Jose Pekerman tertunfuk lesu. Di lain sisi, pasukan Jepang bergembira. Dendam telah lunas terbayarkan, bahkan Jepang membuat sejarah dengan menjadi tim pertama Asia yang mengalahkan tim Amerika Latin di Piala Dunia.
Pelatih Jepang, Akira Nishino patut berbangga dan kembali membuktikan bahwa penunjukan dirinya yang baru melatih Jepang selama 2 bulan tak sia-sia. Nishino berhasil membuat pasukan Roninnya tampil apik. Di luar kartu merah yang diderita Kolombia, Jepang tampil berani dan tak membosankan.
Pasukan Jepang adalah pengembara. Mereka terdiri dari mayoritas para pemain yangmengembara ke luar Jepang. Selain di Jerman, beberapa pemain juga bermain di Turki, Spanyol, Turki, Inggris bahkan Meksiko. Namun ketika mereka bergabung, mereka seperti Ronin yang dipenuhi dendam dan rasa hutang untuk mengabdi pada tuannya (baca : negaranya).
Apa saja akan mau dilakukan oleh mereka, mereka siap mati di medan pertempuran atau bahkan dihukum mati karena kesetiaan mereka. Pasukan Ronin ini telah memulai laga dengan sangat baik. Â Tim Polandia dan Senegal sebagai lawan mereka berikutnya perlu waspada.
Selamat Jepang, dan nantikan kiprah mereka selanjutnya serta jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda.
Salam