Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Mantan Debu Ingin Pulang (1)

27 Mei 2023   14:05 Diperbarui: 27 Mei 2023   14:21 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Karena nganggur sudah setahun aku memutuskan merantau. Dengan uang seadanya pergi berpegang selembar kertas dan doa semoga aku mendapat pekerjaan yang layak di perantauan.

Saat ku mintai pamitan pada ayah dan ibuku, wajah ibu seraya memberikan restu. Itu terlihat dari raut wajahnya. Sedih, tentu saja. Sebab, belum setahun bersama ayah dan ibu di rumah seusai menyelesaikan pendidikan S1 di Manado. Kini aku harus pergi lagi.

Ekonomi keluarga sangat terpuruk saat itu. Ditambahnya lagi kedua adikku belum menyelesaikan pendidikan. Sehingga ayah cukup berat menanggung tanggung jawab menafkahi keluarga termasuk membiayai pendidikan kedua adikku.

Salah satu adikku sementara mengenyam pendidikan tinggi di Universitas Sam Ratulangi Manado. Sedangkan adik bungsuku masih duduk di bangku SMA. Karena alasan itu aku memutuskan merantau.

Pesan ibu sebelum merantau.

"Nak, kalau sudah mendapat pekerjaan di sana kabari ayah dan ibu. Kalaupun belum mendapat pekerjaan dan butuh sesuatu kabari kami" ucapan ibu singkat dan rasa rindu disematkan.

"Baik bu, nanti ku kabari setelah sampai di sana" jawabku sambil mencium tangan ibu dan ayah secara bergantian.

Rasa rindu belum habis kulepaskan bersama kedua orang tua tapi karena keadaan ekonomi kian "mencekam" keluarga kecil kami dan tak tega melihat ayah dan ibu menanggung tanggung jawab yang begitu berat. Akhirnya, rasa rindu ini kusimpan dalam-dalam dan menjadikan sebagai penyemangat.

Aku sebagai anak sulung sudah sepatutnya dan kelak aku sebagai pengganti "ketika ayah dan ibu tiada" dalam membimbing dan mengambil peran sebagai orang tua dari kedua adikku. Yang ada dalam pikiranku bahwa, ini bukanlah beban tapi tanggung jawab sebagai anak sulung dalam keluarga.

***

Aku pun berangkat. Setibanya di sana, tak ku duga, harapanku tidak sesuai dengan kenyataan. Selama dua bulan tak kunjung mendapat pekerjaan. Aku dilema, pulang ke kampung halaman atau tetap di sini menunggu yang belum tentu itu sesuai harapan (tak pasti).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun