Mohon tunggu...
Arnol Goleo
Arnol Goleo Mohon Tunggu... Lainnya - GOLMEN

Penaku bercerita.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Abadikan Namamu di Dunia Maya Bersama Indihome: Akhirnya Saya Bisa Menulis

26 April 2023   19:12 Diperbarui: 26 April 2023   19:16 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Badai itu suatu pelajaran yang mengubah hidupmu." Namanya badai semua orang pasti mengalaminya, jangankan manusia, semua ciptaan Sang Ilahi pasti mengalami berbagai kesulitan. Sebab alam pun mempunyai hukumnya sendiri.

Di sini, saya ingin berbagi tentang pengalaman hidup. Sebelumnya, saya telah menulis tentang pengalaman dalam bentuk catatan kecil (diary) tetapi itu tentang pengalaman pahit, menurut saya. Sebab, negeri tempat saya pijak adalah negeri yang makmur "namun rasanya asing."

Tahun 2020 saya menyelesaikan studi di Manado, Sulawesi Utara dan pulang ke kampung halaman. Dan nganggur selama kurang lebih satu tahun.

Baca juga: Takdir

Tepatnya bulan januari 2021 saya memutuskan merantau di Weda, Halmahera Tengah untuk mencari pekerjaan namun selama dua bulan dan kurang lebih 9 lamaran masuk di perusahaan tidak satupun diterima, dan uang 2 juta lebih dihabiskan percuma.

Mungkin sebagian orang itu tidak seberapa namun bagi saya yang kurang mampu, uang 2 juta yang saya habiskan cukup besar karena tidak ada hasil/menghasilkan.

Tanpa berpikir panjang saya memutuskan pulang kampung. Karena tidak ada tiket untuk pulang, juga tidak mau merepotkan orang tua, tiket pulang pun saya cari sendiri. Saya mendapat uang (tiket pulang) waktu itu om saya berbicara kepada salah satu tukang dan menawarkan tenaga kami untuk bekerja padanya selama beberapa hari.

Baca juga: Bunga Itu Meredup

Kami bekerja selama tiga hari serta mendapat upah sebesar 1,5 juta dan masing-masing mendapat 500 ribu. Dengan uang itulah saya bisa pulang kampung.

Selama beberapa bulan di kampung saya mendapat tawaran atau informasi dari salah satu saudara saya bahwa perusahaan ritel membutuhkan karyawan. Awalnya saya ragu, karena ada dua persyaratan mengganjal bahwa pelamar harus berpenampilan menarik dan tinggi badan sekitar 160 cm sedangkan tinggi badan saya kurang lebih 150 cm.

Ditambahnya lagi penampilan "kurang menarik karena sepengetahuan saya di sana dibutuhkan orang-orang yang cantik dan ganteng (dalam pikiran saya)."

"Dan Anda pasti tahu dengan toko tersebut dan karyawannya yang bekerja di sana." Tapi saya beranikan diri untuk ikut mendaftar dan tidak disangka saya diterima sebagai pimpinan shift karena waktu itu saya mendaftar di bidang tersebut. Ternyata rasa keraguanku dipatahkan dengan fakta di lapangan.

Baca juga: Aku Lelah

Setelah terjun di dunia ritel karir saya pun meroket yang tadinya sebagai pimpinan shif (masih didampingi dengan karyawan senior) hingga menjadi kepala toko dalam waktu yang singkat selama enam bulan. Karena memang toko tempat saya bekerja baru dibuka yaitu dari cabang Manado atau Ternate.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun