Senyum itu Free trial kebahagian
Ketika kita bertemu orang lain yang belum kita kenal, pasti kita akan tersenyum apalagi berpapasan saling menatap, wait itu mungkin karena budaya orang Indonesia yang ramah senyum yaa.Ternyata setelah dilihat dari lingkungan sangat berdampak melewati “senyum tipis” tapi bermakna untuk semua orang dan menular kebaikan.
Hal tersebut sangat positif untuk orang terdekat kita maupun lingkungan. Pembawaan yang seperti itu, akan berdampak ke satu atau dua orang yang kita temui, serta akan menjadi sumber kebaikan kembali untuk orang lain. Terlihat sepele tapi dampaknya ga main-main.
Ketika kita bertemu orang lain yang capek dengan dunia mereka, kita suguhkan senyum sedikit, lalu orang tersebut menghampiri kita dengan tersenyum kembali. Hal ini sepele tapi kita juga bahagia, walaupun tidak kenal tapi bisa ikut merasakan kebahagiaan yang timbul dari orang lain.Dan manusia sebagai makhluk sosial yang saling berdampingan maka dari itu menguatkan sesama akan membuat energi positif kedepannya.
Senyum adalah suatu aksi kebaikan sederhana tapi tidak semua orang mampu menerapkan/melakukan itu. Salah satunya ketika kita capek pasti tidak mudah untuk senyum, saat sedang mengerjakan sesuatu, saat berbicara dengan orang, saat berterima kasih, saat bertemu orang. Kebaikan tidak hanya menolong, membantu orang,bersikap adil, jujur,bijaksana. Adapun teori psikologi pendidikan yang melatarbelakangi hal tersebut:
· Teori Belajar Sosial (Bandura) senyum itu bisa menular karena orang lain menirukan perilaku yang mereka lihat.
· Psikologi Positif (Martin Seligman) aksi kecil seperti senyum bisa meningkatkan suasana hati (well-being) baik bagi yang memberi maupun penerima.
So pastikan nih sudahkah kalian tersenyum hari ini?
Dampak dari senyum untuk diri sendiri adalah meningkatkan mood (endorfin & dopamin dilepas otak), mengurangi stres & kecemasan, membuat tubuh lebih rileks (baik untuk kesehatan jantung & imun), meningkatkan rasa percaya diri.
Untuk orang lain dampaknya membuat orang merasa dihargai & diterima, menularkan suasana positif (contagious effect), membuka komunikasi lebih hangat & ramah, bisa meredakan ketegangan dalam interaksi. Dan untuk lingkungan yaitu membentuk iklim yang lebih harmonis (di keluarga, sekolah, tempat kerja),memperkuat hubungan sosial (orang lebih nyaman untuk berinteraksi), Jadi contoh perilaku prososial yang mudah ditiru (anak-anak, teman sebaya).